Asmara bisa datang kapan saja, termasuk di dunia kerja. Atasan yang ganteng, cerdas, dan santun bisa jadi langsung menarik perhatian Anda. Rasa tertarik yang begitu besar, bisa jadi membuat Anda salah tingkah dan tidak bisa fokus. Lebih baik menjajaki kemungkinan ini untuk menjadi kekasihnya atau tetap bersikap profesional?
Setiap orang yang sedang dilanda asmara punya hak untuk mengungkapkan perasaannya. Masalahnya, Anda akan menemui hambatan secara profesional. Sehingga, yang dapat Anda lakukan adalah berusaha memperkecil risiko.
Anda perlu tahu benar kondisi kantor dan bagaimana sikap atasan Anda mengenai hubungan pribadi yang dilakukan antara atasan dengan bawahan. Hal ini dapat menjadi pertimbangan sampai seberapa jauh Anda dapat melangkah. Yang juga perlu diperhatikan adalah perasaan cinta Anda pada pandangan pertama. Sebagian kecil dari kualitas, seperti penampilan dan sopan santunnya, telah memukau Anda. Tetapi, apakah Anda yakin inilah cinta sejati?
Umumnya, perasaan cinta baru dirasakan setelah Anda mengenalnya lebih dalam. Dari pengalaman Anda barulah dapat diketahui keseriusan perasaan Anda terhadap atasan. Padahal, selama ini hubungan Anda berdua hanya terbatas di tempat kerja.
Untuk melakukan pendekatan lebih jauh, ciptakan kesempatan untuk dapat berkomunikasi lebih sering dengan atasan. Bila tanggapannya makin positif, perlahan Anda dapat mengembangkan topik di luar pekerjaan. Apabila ia tertarik, tentu ia makin membuka diri. Walau tanpa kata-kata, sikapnya menjadi penanda tersendiri. Bila sinyal yang Anda terima positif, tak perlu ragu untuk mengungkapkan perasaan. Sebaliknya, bila atasan tak bereaksi atau menjaga jarak, artinya ia tak ingin menjalin hubungan di luar pekerjaan. Banyak kemungkinan yang masih bisa terjadi di masa depan. Atasan Anda bukan satu-satunya pria di dunia. Karena itu, jangan buru-buru menutup diri dari orang lain. (f)
