Trending Topic
Jalanan Yang Tak Aman

30 Dec 2014


Kecelakaan lalu lintas diperkirakan menjadi penyebab kematian terbanyak kedelapan di seluruh dunia. Bagi keluarga korban, kecelakaan lalu lintas menimbulkan biaya pengobatan yang harus ditanggung, juga risiko hilangnya pendapatan akibat terjadinya kematian atau cedera. Apalagi, hampir 60% kematian akibat kecelakaan lalu lintas di dunia dialami oleh kelompok usia produktif, yaitu 15-44 tahun. Tercatat 77% kematian akibat kecelakaan lalu lintas di seluruh dunia terjadi pada pria, banyak di antaranya merupakan tulang punggung keluarga.
Sementara itu, bagi negara, khususnya negara-negara berkembang, kecelakaan lalu lintas tak kalah merugikan. Global Status Report on Road Safety 2013 yang disusun World Health Organization memperkirakan, salah satu dampak kecelakaan lalu lintas bagi Indonesia adalah kehilangan sekitar 2,9 hingga 3,1 persen pendapatan domestik bruto (PDB) pada tahun 2010.
Seiring dengan dicanangkannya Dekade Aksi Keselamatan Jalan tahun 2011-2020 oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, berbagai langkah pun disusun di berbagai belahan dunia, untuk menciptakan jalanan yang lebih aman demi mengantisipasi berbagai faktor risiko kecelakaan.
“Penyebabnya macam-macam, karena jalannya, sepeda motor, atau mobil yang tidak layak, tapi yang paling besar tampaknya adalah faktor manusianya,” ujar Boediono, Wakil Presiden kala itu, saat mencanangkan Dekade Keselamatan Jalan tingkat nasional pada Juni 2011 lalu.
Keprihatinan Boediono turut tercermin dalam data terbaru Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia. Dalam dua tahun terakhir, penyebab utama terjadinya kecelakaan lalu lintas dari sisi pengemudi adalah karena pengemudi yang tidak tertib.
Tengoklah jalanan di sekitar Anda,  bukan tidak mungkin pelanggaran lalu lintas itu akan terjadi di depan mata. Hampir 90% pembaca femina mendapati bahwa mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan helm dan menggunakan alat komunikasi saat mengemudi sebagai pelanggaran yang paling sering mereka saksikan. Yang juga menjadi sorotan antara lain pengemudi di bawah umur, pengendara sepeda motor yang ‘menjajah’ trotoar sebagai ruang bagi pejalan kaki, dan mengemudi di bawah pengaruh alkohol.
Di sisi lain, keselamatan dalam berlalu lintas bukan semata soal melindungi nyawa manusia. Pada Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Pembangunan Berkelanjutan tahun 2012 silam, dijelaskan bahwa keselamatan di jalan berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan.
Sejauh ini, kebutuhan akan bentuk-bentuk transportasi di luar kendaraan bermotor yang aman dan mudah diakses masih belum terpenuhi. Akibatnya, 27% kematian akibat kecelakaan lalu lintas di seluruh dunia dialami oleh pejalan kaki dan pesepeda. Di Indonesia, sampai akhir Juni 2014, kecelakaan lalu lintas telah menelan korban lebih dari 7.000 orang pejalan kaki.
Menurut PBB, dunia kini harus meningkatkan fokus untuk membuat pejalan kaki dan pesepeda menjadi lebih aman, dan melindungi kedua golongan pengguna jalan ini dari kendaraan berkecepatan tinggi. Keuntungan dari upaya ini bukan hanya mengurangi angka kecelakaan lalu lintas, namun juga berkurangnya polusi udara dan emisi gas rumah kaca, menurunnya kemacetan, dan manfaat kesehatan yang muncul dari aktivitas fisik yang meningkat.(Puji Maharani)


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?