Trending Topic
From Hobby to Money

8 Dec 2015

Menurut sebuah studi yang dilakukan situs travel internasional Expedia, tahun 2014, profesional muda berusia 18-30 tahun cenderung lebih aktif melakukan traveling daripada mereka yang berusia lebih dari 35 tahun. Generasi tersebut bahkan diprediksi akan mengendalikan dunia travel pada 2020 mendatang. Forbes juga memprediksi, kondisi tersebut akan makin membuka peluang emas bagi pelaku bisnis di bidang pariwisata.  
Ini menjadi tantangan baru bagi pencinta traveling di seluruh dunia. Di Indonesia,  terbilang aktif berbagi pengalaman jalan-jalan di media sosial.

Salah satunya, Marischka Prudence, yang dikenal lewat tulisan yang menarik mengenai traveling dan diving. Di blog tersebut, Prue tak hanya menuliskan beragam keseruan perjalanan  yang ia alami, tetapi juga mengenai keindahan alam bawah laut selama diving.

Hal serupa dilakukan pula oleh penulis buku travel, Claudia Kaunang. Jauh sebelum bacaan dengan tema traveling ngetren seperti saat ini, wanita yang biasa disapa Odit atau CK ini sudah lebih dulu menuliskan pengalamannya melakukan perjalanan independen ke luar negeri sejak tahun 2007. Buku pertamanya, Rp2 juta Keliling Thailand, Malaysia, dan Singapura, sukses menjadi best seller. “Hasil royalti penjualan buku cukup lumayan untuk menambah isi kantong. Karena buku itu pula, nama saya jadi dikenal banyak orang,” ujar Claudia, yang setelahnya jadi sering diminta menjadi social buzzer maupun pembicara talk show tentang traveling.  

Bicara mengenai industri pariwisata yang makin booming, tentu tak lepas dari kebutuhan dasar manusia yang ingin mencari hiburan dan butuh keluar dari rutinitas harian. “Bisa dibilang,  makin stres pikiran seseorang, makin besar pula kebutuhan untuk jalan-jalan,” tegas Dr. Rudy Handoko, pengajar ilmu marketing dan Direktur Program S-1, Prasetiya Mulya: School of Business and Economics, Jakarta.

Menurut Rudy, di dunia ini ada dua bidang bisnis yang akan terus berkembang tanpa batas: fashion serta industri food and beverages. Dua bidang tersebut selalu diminati banyak orang dan memiliki pasar yang terus berkembang. Traveling pun, menurut Rudy, masuk dalam kategori food and beverages. “Walau tidak punya banyak uang, seseorang pasti ingin berpenampilan pantas. Begitu pula untuk urusan makan, minum, dan liburan yang mampu menghadirkan kepuasan tersendiri, pasti akan tetap dicari,” ujarnya.
   
Diakui Rudy, saat ini kemajuan teknologi memberikan banyak kemudahan untuk bisa pergi liburan. Mulai dari maskapai penerbangan yang menerapkan sistem low cost carrier  (LLC), jasa pemesanan tiket online yang mudah dan murah, blog tentang traveling, hingga buku panduan perjalanan yang makin beragam. Karena itulah, bisnis di bidang traveling kian booming dan menjanjikan masa depan cerah. Selama Anda memiliki passion besar di bidang pariwisata, produk atau jasa apa pun yang Anda tekuni, pasti akan laku. (f)

Baca Juga:
Tip Traveling Photography dari Jerry Aurum


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?