Sex & Relationship
Dekat, tapi Jauh di Hati

10 Jun 2013


Baru juga menikah setahun, Anda sudah merasa dekat, tapi jauh dengan suami. Bukan karena ia bekerja di luar kota, tapi karena Anda dan dia makin jarang berkomunikasi. Suami berangkat kerja pagi sekali, pulang sangat malam, bahkan terkadang tidak pulang karena harus menyelesaikan pekerjaan. Akhir minggu, ia sering kali hanya tidur. Rasanya Anda sendirian dan sepi.

Menurut Irma Makarim, tiap orang pernah kesepian dalam hidupnya. Ini adalah bagian dari perjalanan hidup dan bisa terjadi, bukan saja ketika sedang sendiri, tetapi saat bersama orang banyak atau dalam keramaian. Kesepian adalah emosi yang sangat kompleks dan cukup mengganggu, membuat tidak nyaman bahkan gundah yang merasakannya. Jangan biarkan Anda terperangkap dalam kondisi ini, Anda punya kekuatan untuk mengubah hidup Anda.

Sering kita berpikir bahwa penyebab timbulnya kesepian adalah lingkungan luar. Ada yang merasa tidak mendapat cukup perhatian suami, teman, dan lingkungan. Banyak juga yang sudah mendapat perhatian, tapi tetap merasa kekurangan dan terus minta lebih banyak lagi. Selama kebutuhan tidak terpenuhi, Anda akan terus merasa kurang dan makin kesepian.

Anda merasa kesepian ini disebabkan oleh  suami yang sering bekerja. Namun, sebenarnya itu datang dari dalam diri kita sendiri, dan bisa dirasakan oleh orang yang hidup sendiri maupun yang sudah berkeluarga atau yang punya banyak teman. Karena itu, tak ada orang lain yang bisa memperbaikinya. Pada dasarnya, kesepian akan datang kalau kita tidak lagi merasa punya hubungan bermakna, terutama dengan diri sendiri. Ketika tak lagi menghargai dan mencintai diri sendiri, maka Anda kehilangan diri Anda dan hubungan dengan orang terdekat maupun lingkungan.

Penting menghargai kehidupan dan apa pun yang Anda miliki. Hargai dan cintai diri sendiri, kembangkan diri, dan perbanyak partisipasi dalam kehidupan di luar. Dengan lebih banyak memberi, Anda akan menerima lebih banyak lagi. Semua kesibukan ini, akan memperkaya batin, meningkatkan rasa percaya diri, dan biasanya perlahan-lahan kesepian akan hilang.  

Sedangkan menurut Monty, masalah komunikasi adalah masalah amat penting dalam interaksi individu, apalagi antara suami-istri. Kelangkaan komunikasi membuka peluang kesenjangan, dan jika berlanjut maka kesenjangan akan  makin lebar. Kegiatan kerja merupakan penunjang hidup bersama dan bukan sebaliknya. Jika masing-masing pihak lebih mengutamakan kerja, tentu ancaman kebersamaan akan segera hadir.

Rasa sepi yang Anda alami perlu disampaikan kepada suami dan mudah-mudahan ia memiliki sikap peduli. Jika Anda belum mengutarakan apa pun kepadanya, jangan terlalu berharap ia akan cepat tanggap atas kondisi yang berlangsung. Karena, mungkin saja ia tidak waspada dengan kondisi tersebut karena Anda juga tidak pernah menyampaikannya.

Jika ada kepedulian, maka akan muncul pertimbangan lain bahkan hingga mengubah kerja dan karier guna menyelamatkan rumah tangga. Jika kepedulian tidak muncul, tentu ia lebih mementingkan kariernya. Namun, Anda juga harus menelaah kembali apakah hal ini benar adanya. Karena, bisa terjadi, rasa sepi itu muncul akibat perasaan hampa yang Anda alami terkait dengan ketiadaan atau kekurangan aktivitas, bukan hanya bersama tetapi juga ketika Anda sendiri.

Cobalah berusaha mengisi kehidupan Anda dengan kegiatan kreatif, seperti mengembangkan keterampilan baru, termasuk mengikuti pelatihan bahasa asing, komputer, hingga pada pengembangan usaha. Kegiatan akan mengisi kehidupan Anda, dan kalaupun suatu saat Anda harus benar-benar mandiri, maka Anda sudah membekali diri dengan keterampilan tersebut.
 



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?