Health & Diet
Bukan Sembarang Pijat

28 Jul 2011

Mendengar istilah Lymphatic Manual Drainage (LMD), telinga Anda mungkin langsung berdiri karena ngeri. Terapi pijat LMD bukan hanya mempercepat pemulihan luka operasi dan memperlancar haid, tapi juga membantu menghaluskan kulit dan melangsingkan tubuh. Begitu klaim mereka.

Simak delapan seluk-beluk pijat LMD:

1. Bermula di Prancis

Pijat LMD diperkenalkan oleh mendiang Emil Vodder, dokter asal Denmark. Ketika ia tengah mengobati pasien flu dan demam kronis di Riviera, Prancis, ia mendapati tubuh pasien yang penuh dengan benjolan yang membengkak di sepanjang saluran limfa. Bersama istrinya, dr. Astrid Vodder, pada tahun 1932 itu ia mengembangkan metode ‘lymphology’, berupa gerakan tangan yang ‘meremas dan memutar’ kulit secara perlahan. Tujuannya, untuk memperlancar aliran di dalam saluran limfa. Setelah empat tahun riset, bertempat di Paris, pasangan Vodder memopulerkan standar pemijatan ini dengan istilah Lymphatic Manual Drainage.

2. Seperti diusap-usap saja
Pada pijat LMD tubuh Anda hanya akan terasa seperti diusap-usap saja. Karena, tujuannya untuk merangsang sistem limfa dalam tubuh agar bekerja lebih baik. Profesor Magda Aparecida Rocha, fisioterapis dari Universitas Cruzeiro, Brasilia, mengatakan, fungsi pijat LMD adalah sebagai detoksifikasi pada tubuh, yaitu menghilangkan racun-racun yang datang dari makanan, udara, rokok, dan sebagainya.

Setelah pembedahan atau operasi, hal yang umum terjadi bila bagian-bagian tubuh tertentu membiru, membengkak, dan terasa kencang. Untuk menyesuaikan diri setelah dioperasi, tubuh bereaksi dalam bentuk munculnya radang atau infeksi. Nah, kejadian-kejadian inilah, kata dr. Herbowo Poernomo, Sp.BP, spesialis bedah plastik dari Aibee Hospital, Jakarta, yang juga menjadi target dari pemijatan LMD.

3. Memar dan peradangan
Menurut dr. Herbowo, bila tubuh Anda sangat sensitif, pijatan LMD justru bisa memunculkan reaksi berupa kulit membiru seperti memar. Jadi, efeknya sangat subjektif, tergantung dari kondisi masing-masing orang. Tetapi, secara umum pemijatan dapat memperlancar aliran di kelenjar limfa. Memar yang lama hilang bisa menjadi pertanda abnormalitas pada tubuh. Khususnya pada inflamasi akut, penyembuhannya bisa terganggu bila dibebani pijat LMD.

4. Efektif untuk recovery
Efektivitas pijat LMD tergantung kebutuhan tubuh setiap orang. “Tubuh Anda terasa lebih baik setelah menjalani pijat refleksi, tapi teman Anda belum tentu cocok juga. Subjektivitas yang tinggi seperti ini juga berlaku pada pijat LMD,” papar dr.  Herbowo.

5. Langsing dengan modelador

Jenis lain dari pijat LMD adalah modelador, menggunakan alat dari bambu berbentuk silinder yang permukaannya halus dan sudah disterilisasi. Menurut Profesor Magda, tujuan modelador adalah untuk membantu membakar lemak, serta mengurangi selulit dan kadar air atau cairan berlebih. Bila rutin dilakukan, modelador bisa membantu melangsingkan tubuh.  

“Tetapi, cara ini tidak boleh diterapkan pada orang yang baru menjalani operasi, terutama di bagian perut, misal tummy tuck. Karena, guncangannya akan mempersulit penyembuhan dan pemulihan bekas jahitan yang ada. Modelador baru bisa dilakukan tiga bulan pascaoperasi di perut,” ungkap
dr.  Herbowo.

6. Wajib: konsultasi ke dokter dulu
Selain operasi di perut, pijat LMD menggunakan modelador juga perlu diwaspadai oleh mereka yang punya riwayat penyakit pembuluh darah, misalnya varises. Pembuluh darah yang berfungsi abnormal ini terjadi juga pada bagian-bagian tubuh yang tidak tampak dari luar. Berkonsultasi dengan dokter, wajib dilakukan sebelum menjalani pemijatan.

7. Sejumlah pantangan
Bila siklus menstruasi Anda tergolong abnormal: siklus panjang dan kadar haemoglobin rendah, pijat LMD bisa memperparah keadaan. Darah haid bisa keluar makin banyak, sehingga kadar haemoglobin makin anjlok. Penderita tumor ganas juga harus menghindari pijat LMD, karena sel-sel tumor bisa menjalar luas melalui darah atau kelenjar getah bening yang dipijat. Begitu pula dengan penderita gangguan jantung, apabila melakukan pijat LMD trombose (sumbatan) berupa sel-sel darah bisa terlepas dan ikut dalam aliran darah ke jantung. Akibatnya, jantung bisa berhenti mendadak. Penderita kanker, diabetes, asma, dan epilepsi juga harus berkonsultasi dahulu dengan dokter.  

8. Cermat memilih terapis  

Terapis yang menguasai teknik LMD yang benar, sangat paham bagian tubuh yang harus dihindari terhadap tekanan, dan ke arah mana ia harus melakukan pemijatan. Ia paham bahwa secara anatomis, kelenjar getah bening berada di atas pusar menuju ke bawah, sedangkan di bawah pusar jalurnya menuju ke atas. Terapis yang  kompeten akan menyesuaikan arah pijatan sesuai arah ini. (f)


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?