Sex & Relationship
Bukan Istri Idaman

15 Mar 2014


Kami hampir setahun menikah. Baru-baru ini suami berkata, mulai merasa jengkel dengan kehidupan pernikahan kami. Saya ternyata bukan istri idamannya, karena saya tidak pernah memasak menu sarapan atau makan malam untuknya, tidak pernah ke dapur, dan atau mencuci piring. Perkataannya ada benarnya. Itu karena saya bekerja dan sering pulang malam. Haruskah saya membela diri? Sejauh apa kita bisa mengkritik pasangan? Terus terang, saya cukup sedih mendengarnya.

Karin – Jakarta


Menurut Psikolog Irma Makarim, banyak orang berharap, perkawinan akan membuat dirinya menjadi lebih berbahagia dari sebelumnya.  Harapan ini bisa jadi kenyataan, tetapi tidak terjadi begitu saja. Perkawinan bisa berjalan lebih baik, bila ada kerja sama di antara pasangan untuk menciptakan hubungan seimbang. Kalau pihak yang satu terlalu banyak menuntut atau menekan pihak yang lain, keseimbangan ini akan terganggu dan muncul dalam bentuk kekecewaan. Inilah yang kini Anda alami.

Kondisi ini bila dibiarkan akan mengganggu hubungan bahkan perkawinan Anda. Kekecewaan ini perlu dibicarakan dan   ditemukan kesepakatan.  Kedua belah pihak harus bisa melihat kondisi ini secara rasional dan bekerja sama untuk menciptakan suasana yang bisa mengakomodasi kebutuhan Anda berdua, bukan satu pihak saja. Kebahagiaan tak akan tercipta jika salah satu mendapat kebahagiaan dari kesusahan yang lain. Kegagalan dalam perkawinan biasanya muncul bila kedua atau salah satu pasangan hanya berusaha memenuhi kebutuhan pihaknya  sendiri saja.

Suami perlu diberi pengertian bahwa bila Anda berdua sama-sama bekerja, maka wajar pekerjaan rumah tangga juga harus dibagi bersama, bukan ditanggung Anda sendiri lagi. Bila Anda berdua gagal mencapai kesepakatan,   pilihannya adalah mundur atau menerima situasi seperti ini.
Bagaimana seseorang bisa mencintai bila ia tak mampu menghargai pasangan. Seseorang yang mencintai pasangannya tentu tidak akan menekan atau membebani  pasangannya.
 
Sedangkan menurut Psikolog Monty Satiadarma, teguran suami mungkin terasa menusuk di hati, tetapi Anda juga perlu melakukan refleksi jika memang ada benarnya. Sebaiknya Anda dan suami menghabiskan waktu bersama untuk berbagi. Jika tidak, ia akan merasa dinomorduakan, atau bahkan disisihkan. Sebaliknya, hal yang sama juga mungkin akan Anda rasakan jika ia lebih mengutamakan kerja daripada keberadaan Anda sebagai istrinya.

Sulit bagi kita mengubah lingkungan, tetapi kita bisa mengubah sikap diri guna beradaptasi dengan lingkungan. Sulit bagi Anda untuk mengubah sikap suami, tetapi mungkin ada baiknya Anda mengubah sikap hidup dan sikap Anda terhadap suami. Ucapan yang terasa agak kasar bisa melunak jika Anda sering berbagi bersama. Jika masing-masing pihak sibuk bekerja tentu hubungan akan  makin senjang, dan kesenjangan tersebut berpotensi berpisah. Lebih baik jika Anda memperoleh bantuan konselor setempat guna mengatasi masalah ini.(f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?