Career
Berkarier di Dunia Politik? Mengapa Tidak!

5 Mar 2013


Sebagai salah satu lembaga riset independen di Indonesia, Indo Barometer telah beberapa kali terlibat dalam sejumlah pemilu, baik dalam skala partai, calon legislatif, hingga pasangan calon kepala daerah. Salah satunya, dengan mengadakan kerja sama dengan televisi swasta, melalui program Quick Count Pilkada DKI 2012. “Jika metode penelitian tepat, maka hasil akhir yang sebenarnya tidak akan berbeda jauh dengan prediksi quick count,” jelas Muhammad Qodari, S.Psi, MA, Direktur Eksekutif Indo Barometer.

Dalam data tersebut, Jokowi-Basuki dinyatakan unggul dengan mengumpulkan dukungan 54,11%, mengalahkan Foke-Nara yang memperoleh angka 45,89%. Terbukti, hasil prediksi quick count yang dilakukan tim Indo Barometer benar adanya. Pasangan Jokowi-Basuki pada akhirnya terpilih menjadi Gubernur DKI periode 2012-2017.

Sebagai pendiri Indo Barometer, pria yang akrab disapa Qodari ini rupanya memang memiliki minat dan ketertarikan yang besar di bidang riset dan politik. Kariernya dimulai sejak tahun 2003, bergabung di Lembaga Survei Indonesia, Lingkaran Survei Indonesia, hingga mendirikan lembaga riset sendiri. Tidak hanya bidang riset, Indo Barometer juga menyediakan layanan konsultasi politik. “Di sini kami melakukan aktivitas komunikasi politik berupa advise maupun pengarahan kepada figur atau partai tertentu,” ujar Qodari, yang saat ini tengah menempuh pendidikan doktor bidang ilmu politik di Universitas Gadjah Mada.

Lalu, langkah-langkah apa saja yang dilakukan Qodari bersama timnya pada saat memberikan layanan konsultasi politik? “Yang pasti, kami melakukan riset untuk mengetahui reputasi calon pemimpin di mata masyarakat, mempelajari isu-isu terkini, mengeksplorasi karakter calon pemilih, hingga mengetahui kekuatan dan kelemahan lawan,” papar pria yang meraih gelar master bidang political behaviour di University of Essex, Inggris, ini.

Salah satu contoh yakni pada pemilu legislatif tahun 2009. Kala itu, ia bersama tim Indo Barometer mengganti foto calon legislatif yang ditanganinya  karena memiliki kualitas buruk. “Tampilan foto merupakan faktor penting, karena tidak semua masyarakat  pernah bertemu langsung dengan caleg tersebut. Foto caleg yang waktu itu sudah tersebar di beberapa daerah, akhirnya kami tarik dan kami perbaiki dengan kualitas yang lebih bagus,” jelasnya. Caleg tersebut akhirnya terpilih menjadi wakil rakyat.

Saat ini, terdapat 500 kota maupun kabupaten di seluruh Indonesia, dengan penyelenggaraan 125 hingga 150 pilkada. Dalam jumlah ini, profesi sebagai konsultan politik tentu saja makin dibutuhkan. “Baik bidang riset maupun konsultan politik, kedua profesi tersebut sama-sama sedang naik daun dan banyak diperlukan,” tuturnya.

Bisa dibilang, pekerjaan sebagai konsultan politik memiliki prospek yang cukup baik. Terhitung sejak diberlakukannya pemilihan presiden secara langsung tahun 2004, bidang komunikasi politik mulai berkembang hingga sekarang. Meski begitu, menurut Qodari, diperlukan totalitas tinggi menekuni bidang ini. “Dunia politik itu bersifat dinamis dan tak bisa diprediksi. Perlu daya tahan kuat dan totalitas tinggi menjalani profesi ini,” tuturnya.

Selain itu, menurut Qodari, menguasai ilmu politik juga merupakan keharusan bagi seseorang yang ingin menggeluti profesi ini. Meski pada pelaksanaannya, sebuah lembaga riset atapun komunikasi politik pasti membutuhkan bidang-bidang lain saat menangani klien. “Di Indo Barometer, kami membutuhkan lulusan statistik untuk masuk di bagian riset. Sedangkan untuk ahli marketing, bisa masuk ke desk konsultasi politik. Tetapi, tak menutup kemungkinan, kami akan bekerja sama dengan bidang kreatif, seperti event organizer ataupun periklanan,“ jelas Qodari.(f)




 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?