Sex & Relationship
Beban Rasa Bersalah

16 Dec 2013

 
Memutuskan bercerai dan memulai kehidupan yang baru bersama pria atau wanita idaman lain, berarti harus siap menghadapi segunung konsekuensi yang bisa mengubah hidup mereka selamanya. Menurut Adriana Ginanjar, psikolog dan konselor perkawinan, secara psikologis seseorang yang menikah dengan selingkuhannya akan diliputi rasa bersalah (guilty feeling)  yang datang dari diri sendiri. Ini sebuah keputusan sulit yang memiliki dampak besar bagi kehidupannya, terutama orang-orang yang di dekatnya yang ia cintai.

Beban rasa bersalah yang dialami pasangan yang bercerai  makin bertambah  dengan adanya anak-anak hasil perkawinan mereka. Adriana menjelaskan, jika ingin menikah lagi, sebaiknya memberi jeda beberapa  bulan dari perceraian sebelumnya. Anak-anak perlu waktu untuk proses penyembuhan trauma setelah perceraian orang tuanya sekaligus beradaptasi dengan keluarga baru.

Waktu jeda ini tak hanya untuk anak, tapi juga untuk Anda sendiri. Saran Adriana, manfaatkan waktu jeda ini untuk mengenal sifat pasangan secara lebih objektif. Selama pacaran semua hal memang tampak manis. Tapi, setelah tak ada lagi penghalang dari luar, masihkah perasaan mereka sama?

Fitri sadar, ia tak ingin gegabah untuk langsung menikah dengan pria pilihannya. Meski  sangat mencintai Beno,  ia berusaha untuk lebih terbuka akan sifatnya dan sifat Beno. Jujur, Fitri tak ingin pernikahannya gagal untuk kedua kalinya.  

Menurut Adriana, hal penting lainnya yang perlu diperhatikan ketika pasangan memutuskan bercerai adalah pembagian peran pengasuhan anak-anak. Sangat sulit bagi korban perselingkuhan untuk memaafkan pasangan mereka yang berselingkuh. Sakit hati yang dalam membuat mereka melindungi anak-anaknya agar tidak dekat dengan ayah atau ibu mereka yang selingkuh.

Adriana menilai, meski telah bercerai, mantan pasangan tetap harus berkomunikasi untuk pembagian peran pengasuhan anak-anak. “Ini memerlukan  kedewasaan yang tinggi bagi mereka. Mereka harus mampu mengesampingkan ego masing-masing untuk tetap menjalankan perannya sebagai orang tua,” jelas Adriana.

DARIA RANI GUMULYA





 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?