Trending Topic
Barbie Flu

18 Mar 2013

Rasanya seperti sedang memandang boneka hidup, atau karakter anime Jepang yang melompat keluar dari halaman komik. Sensasi inilah yang akan Anda peroleh saat bertemu dengan manusia Barbie, Valeria Lukyanova (22) dan wanita anime, Anastasiya Shpagina (19).

Dua wanita asal Ukraina ini hanyalah sedikit dari sekian banyak wanita di dunia yang tubuhnya terperangkap dalam tokoh fantasi. Demi mendekati gambaran sempurna tokoh idolanya, mereka tidak segan merombak tubuhnya dari ujung rambut hingga ke ujung kaki. Sebenarnya apa yang melatari mereka?

Meski terdengar aneh di telinga, ‘penyakit’ yang satu ini ternyata tak kalah berbahaya dari jenis flu lain yang selama ini kita kenal. Virusnya juga bisa menyebar dan menjangkiti banyak orang. Ukraina menjadi salah satu negara yang menjadi endemi bagi virus unik yang mengambil nama boneka Barbie ini.
   
Istilah ‘Barbie flu’ ini mulai merebak setelah kisah Valeria Lukyanova, manusia Barbie asal Ukraina,  mendapat publisitas internasional dari V Magazine, majalah asal New York, Amerika Serikat. Artikel yang dilengkapi dengan halaman fashion Valeria dalam berbagai busana dan pose ini sukses menggegerkan dunia online dan offline. Setelah ketenarannya ini, Valeria yang tadinya seorang model dan penyanyi, memutuskan untuk hijrah profesi menjadi konsultan spiritual yang membantu orang melakukan perjalanan astral di luar tubuh!

Sejak itulah satu demi satu keberadaan jelmaan tokoh fantasi mulai terekspos ke publik. Selain Valeria, ada Olga Oleynik, alias Dominika, yang sering disebut sebagai saudara kembar Barbie Valeria. Lalu, ada  Anastasiya Shpagina yang merupakan jelmaan dari tokoh anime Jepang. Semuanya berasal dari Ukraina, dan saling berteman!

Tak hanya menjangkiti Ukraina, ‘flu Barbie’ ini juga menyebar hingga ke Benua Eropa dan Amerika. Ada Sarah Burge, wanita asal Inggris yang telah menghabiskan uang lebih dari 800.000 dolar AS, atau sekitar Rp7,5 miliar, untuk operasi plastik agar dirinya layak menyandang gelar ‘manusia Barbie’. Lalu, Venus Palermo (15), remaja asal London,  yang terobsesi meniru karakter anime Jepang. Dari Rusia, ada ‘boneka Barbie’ Anzhelika Kenova (25), dan dari Amerika ada Dakota Rose (19). Meski baru pada tahap meniru penampilan, Indonesia pun punya versi ‘Barbie hidup’, yaitu penyanyi dangdut Jenita Janet (25). 

Sepopuler apa para boneka hidup ini di mata dunia? Hal ini tergambar dari banyaknya netters yang memantau akun media sosial atau rekaman You Tube yang dimiliki oleh para Barbie atau anime hidup ini. Akun Facebook Valeria punya lebih dari 600.000 penggemar, sementara halaman Facebook wanita anime, Anastasiya, punya lebih dari 40.000 penggemar. Itu belum termasuk video You Tube yang mengulas trik merias wajah untuk mendapatkan wajah ala dirinya yang diakses oleh lebih dari 150.000 orang.

Kemolekan boneka Barbie yang ‘sempurna’ membuat banyak wanita, baik anak-anak maupun dewasa, terperangkap dalam konsep cantik ala tokoh fantasi ciptaan Mattel Inc. ini. Boneka berupa figur  wanita dewasa setinggi 27,9 cm dengan rambut pirang panjang ini digambarkan memiliki perut rata, dengan lingkar pinggang kecil, dan kaki jenjang sempurna.

Sayangnya, proporsi tubuh Barbie ini hanya cocok hidup di dunia fantasi. Sebab, apabila diwujudkan dalam dunia nyata, hasilnya akan membuat orang mengernyit aneh. Bayangkan saja, dengan tinggi tubuh 175 cm, bobot tubuh manusia Barbie hanya 50 kilogram. Dengan body mass indeks (BMI) 16,24, ‘Barbie hidup’ ini masuk dalam kategori penderita anoreksia.

Namun demikian, untuk menjadi wanita Barbie sempurna, setidaknya ia harus memiliki lingkar dada 99 cm, lingkar pinggang ekstra kecil: 46 cm, dengan lebar panggul hanya 84 cm. Bisa dipastikan, dengan proporsi badan seperti ini manusia Barbie harus berjalan merangkak dengan kedua kaki dan tangannya karena tidak sanggup menopang rangka tubuh!

Meski belum sampai berjalan merangkak, Valeria, manusia Barbie asal Ukraina, harus beradaptasi dengan keluhan fisik yang lain. “Leher saya terlalu ramping sehingga tidak kuat menopang kepala,” aku  Valeria, yang sempat geram dan memblokir orang-orang yang dinilainya kejam karena terus-menerus mempertanyakan masalah lehernya ini.  

Anehnya, tidak sedikit wanita yang terobsesi untuk merombak habis-habisan diri mereka demi menjadi Barbie. Valeria misalnya, tubuh model dan penyanyi ini secara proporsi memang cukup mendekati gambaran boneka Barbie. Ia memiliki ukuran lingkar dada 86 cm, lingkar pinggang 47 cm, dan lingkar panggul 86 cm. Meski hingga kini ia tidak mengaku menjalani operasi plastik,  foto lamanya jelas menunjukkan hasil perombakan luar biasa.

Sekelompok peneliti dari gabungan beberapa universitas di Inggris, pada tahun  2006 melakukan studi berjudul Does Barbie Make Girls Want to Be Thin. Hasil penelitian yang diterbitkan dalam buku Developmental Psychology (2006) ini mengungkap bahwa paparan di usia dini terhadap boneka seperti ini dapat membuat anak mengagungkan tubuh tipis tidak realistis seperti Barbie, sebagai gambaran ideal citra diri.

Penelitian ini juga mengungkap fakta memprihatinkan bahwa gara-gara memenuhi konsep cantik ini, orang tidak ragu membayar ongkos mahal operasi plastik, yang bahkan dilakukan di usia dini. Salah satunya, bintang televisi Amerika Heidi Montag (26). Di usianya yang baru 23 tahun, ia telah 10 kali melakukan operasi plastik, dalam rentang waktu yang nyaris bersamaan. “Saya hanya ingin menjadi seperti Barbie,” aku Heidi, di berbagai kesempatan.

Menurut catatan American Society of Plastic Surgeons (ASPS), sepanjang tahun 2008 terdapat sekitar 750.000 orang yang menjalani perawatan kecantikan, 271.000 di antaranya menjalani bedah kosmetik, dengan rentang usia 20-29 tahun. Studi itu juga mencatat  bahwa sebanyak 81.900 remaja usia 13 - 19 tahun tak ragu untuk menjalani prosedur bedah plastik. Sungguh angka yang fantastis untuk sebuah obsesi kesempurnaan yang tak sehat!



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?