- Investasi jangka pendek (maksimal 1 tahun). Fokus investasi: untuk mengamankan modal pokok sembari mendapat pertumbuhan keuntungan. Sebab, ada beberapa investasi, seperti saham yang nilai pokoknya naik turun, misal dari jumlah awal investasi Rp10 juta, nantinya bisa turun menjadi Rp9 juta. Keuntungan tidak terlalu besar, meski masih di atas investasi kovensional, seperti tabungan. Tujuan finansial: untuk memenuhi kebutuhan dana tunai dalam jangka pendek. Misalnya, biaya pernikahan, melakukan renovasi rumah dalam setahun ke depan. Contoh: Deposito, obligasi jangka pendek , reksadana pasar uang.
- Investasi jangka menengah (1-5 tahun). Fokus investasi: mengharapkan pasive income berupa bunga, bagi hasil dalam jangka menengah. Investor umumnya mengharapkan pertumbuhan nilai investasi, selain nilai pokoknya aman, tingkat pertumbuhan atau keuntungannya juga lebih tinggi dari investasi jangka pendek. Tujuan finansial: rencana untuk mengambil pendidikan Master, membeli rumah. Contoh: reksadana pendapatan tetap, surat hutang jangka menengah, sukuk ritel, ORI, Promissory notes, logam mulia
- Investasi jangka panjang (di atas 5 tahun). Fokus investasi: pertumbuhan keuntungan dalam jangka panjang. Sebab, semakin panjang waktunya, maka Anda atau manajer investasi bisa melakukan banyak manuver dalam mengelola kekayaan Anda. Setiap tahun Anda juga punay kesempatan untuk melakukan evaluasi, sehingga di tahun berikut Anda mendapat keuntungan yang lebih tinggi. Dalam investasi waktu jadi penting: makin panjang maka manuver lebih banyak. Tujuan finansial: dana pensiun, dana pendidikan universitas untuk anaknya yang masih kecil. Tujuan finansial: biaya universitas bagi putra-putri Anda yang masih kecil, dana pensiun Anda. Contoh: saham, reksadana campuran, reksadana saham, properti (apartemen, rumah, condotel). (f)