Career
Ambisi versus Nilai

1 Apr 2013

Survei femina dan McKinsey Company terhadap kepemimpinan wanita menunjukkan bahwa 63% wanita merasa kariernya tidak bisa melaju pesat. Sebanyak 55% di antara mereka merasa kariernya sulit berkembang setelah mereka berkeluarga dan punya anak.

Rasanya, ada saja masalah yang mewarnai, mulai dari anak yang mogok makan, pasangan yang selalu minta perhatian lebih, hingga asisten rumah tangga (ART) yang mengundurkan diri. Konflik dalam keluarga ini tak jarang menimbulkan intrapersonal konflik yang menimbulkan dilema karier. Akibatnya, karier kehilangan esensinya dan menjadi sekadar rutinitas berangkat ke kantor dan menyelesaikan tugas-tugas.
   
Tak hanya konflik di rumah tangga, konflik di kantor pun kerap menimbulkan problem. Cita-cita mengembangkan karier pun hanya cerita lalu. Sekarang yang terpenting bagi Anda hanyalah bagaimana bisa bertahan berakrobat dalam rumah tangga dan karier. Menurut psikolog Roslina Verauli, yang akrab disapa Vera, agar perjalanan karier Anda bisa menjadi investasi berharga, kepuasan kerja tercapai, hingga terjadi pengembangan karier yang sesuai harapan,  Anda harus menemukan values atau nilai-nilai yang Anda anggap penting dalam karier Anda.

Menurut  Vera, konflik akan selalu muncul dalam kehidupan kita sehari-hari, baik itu dalam kehidupan berumah tangga maupun karier. “Tiap manusia memiliki kebutuhan berbeda-beda. Ketika kebutuhan kita tidak sama dengan orang lain yang berpengaruh dalam kehidupan kita, potensi terjadi konflik sangatlah besar," paparnya.
   
Dalam karier, konflik dengan orang lain, baik itu atasan, rekan kerja, maupun bawahan, dan cara kita menangani konflik tersebut, memiliki pengaruh terhadap perjalanan karier kita. "Tak sedikit yang akhirnya memutuskan mengundurkan diri karena konflik yang dihadapinya di kantor. Hal ini disebabkan adanya mitos tentang konflik, seperti konflik sebaiknya dihindari, konflik merusak hubungan, konflik membuka bagian negatif dari diri kita, dan jika konflik terjadi, hubungan tersebut buruk," jelas Vera.
   
Suksesnya karier seseorang tidak dapat semata-mata diukur dari pencapaian jabatan manajerial yang tinggi. Di dalam kesuksesan karier seseorang, terdapat aspek-aspek prestasi kerja, kepuasan kerja, dan keberhasilan penyesuaian dengan lingkungan kerja. Memang tidak mungkin menghindari konflik. Tapi, yang perlu kita semua pahami, adalah cara-cara untuk mengelola konflik secara efektif.
   
Untuk dapat menjalani semua ini, hal pertama yang perlu kita lakukan adalah memahami life values kita dalam perkembangan karier. "Nilai-nilai adalah sejumlah pilihan yang melandasi  tiap tindakan yang dilakukan, tentang yang dirasa benar atau salah, atau bagaimana seharusnya melakukan sesuatu. Perbedaan values sering kali jadi sumber konflik. Dengan memahami values kita dan juga orang lain, kita bisa terbantu untuk melihat permasalahan dengan lebih jernih dan objektif. Selain itu, values sangat penting bagi kita untuk membuat tujuan perkembangan karier," ujarnya. (f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?