Career
Adu Argumen Dalam Dunia Kerja

15 Jun 2011

Beradu argumen, apalagi di dunia kerja, tidak jarang membuat orang alergi.
Tuti Indra Fauziansyah, psikolog dan konsultan karier dari Iradat Consulting berpendapat, beradu argumen itu ternyata penting bagi dunia kerja. Sepenting apa dan bagaimana agar adu argumen tidak menjadi perdebatan tanpa hasil?
 
Dalam dunia karier dikenal peribahasa team work achieve more. Yang artinya, dengan bekerja sama akan memberi hasil lebih baik. Tentu saja dalam bekerja sama itu melibatkan lebih dari satu orang. Lalu argumentasi tentu menjadi tak terhindarkan.

Jika dalam satu tim hanya ada satu argumen atau satu cara berpikir, ini kondisi yang sama sekali tidak menguntungkan. Menurut Tuti, yang muncul adalah groupthink. Groupthink baru oke kalau berakhir dengan pikiran yang sama, jikapikiran yang berbeda akan disingkirkan. Pada akhirnya groupthink itu akan mematikan kreativitas.

Padahal, ketika kreativitas mati, kinerja seseorang --yang juga memengaruhi kerja timnya-- akan jalan di tempat. Misalnya, Anda jadi malas berpikir untuk membuat suatu proyek menjadi lebih baik.

Salah satu yang menjadi kelemahan saat beradu argumentasi adalah solusi. Agar argumentasi tim Anda tidak sia-sia, setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan.

Pertama,
harus ditekankan terlebih dulu apa tujuan dari adu argumentasi itu. Dengan tujuan yang sama, arah argumentasi akan jelas dan jalannya argumentasi pun akan efisien, terarah, dan tidak saling mendebat yang tidak tentu arahnya.

Kedua, perhatikan kekuatan masing-masing. Misal, divisi penjualan Anda harus mencari strategi untuk tahun depan. Seorang periset penjualan tentu memiliki data yang kuat, sementara teman Anda yang pandai mengalkulasi mengemukakan fakta-fakta kenaikan dan penurunan harga, dan Anda mungkin piawai dalam melakukan ana¬lisis dari fakta-fakta yang ada.

Ketiga,
sebelum adu argumentasi, masing-masing kepala sudah diisi. Entah berbentuk data statistik, fakta, atau prediksi ke depan. Tetapi, menurut Tuti, tidak selamanya argumentasi yang dimenangkan itu harus yang berdasarkan fakta-fakta yang ada. (f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?