Bagi banyak wanita, ‘penderitaan’ akibat diet sudah menjadi bagian hidup yang tak lagi disadari, atau malah tak diacuhkan. Menurut Nancy Clark, M.S., R.D., sports nutrisionist dari Boston, Amerika Serikat,
- Lelah tiap saat. Tubuh kita kekurangan energi untuk beraktivitas karena asupan kalorinya tidak mencukupi kebutuhan.
- Terus-menerus menghitung kalori. Ketika otak tidak bisa berhenti berputar tiap kali akan makan atau minum sesuatu, bisa jadi artinya kita punya obsesi yang tidak sehat.
- Menghindari seluruh kategori makanan tertentu. Tidak makan karbohidrat sama sekali atau tidak makan protein sama sekali mungkin efektif menurunkan berat badan. Tapi, artinya tubuh kita kekurangan banyak nutrisi penting.
- Susah tidur karena perut keroncongan. Kekurangan asupan makanan juga membuat Anda sulit berpikir.
- Menghindari acara sosial sama sekali karena takut makan juga pertanda bahwa diet kita terlalu ketat dan konyol.
- Mood swing. Kekurangan kalori bisa mengacaukan zat-zat kimia pada otak sehingga menimbulkan depresi, resah, sensitif, dan mudah marah. Ujung-ujungnya frustrasi, balas dendam, lalu seketika membatalkan diet.
PRIMARITA S. SMITA)