Trending Topic
Tangkal Terorisme Seperti Penembakan di Selandia Baru, Orang Tua Perlu Cermati Hal Ini.

19 Mar 2019


Foto: unsplash

Minggu ini banyak kejadian memilukan terjadi. Kejadian penembakan di Christcurch, Selandia Baru yang menewaskan puluhan orang, bom bunuh diri di Sibolga, Sumatera Utara yang dilakukan seorang ibu bersama anaknya, hingga penembakan di Utrecht, Belanda, mengusik keprihatinan kita.
 
Sebagai orang tua, apa yang bisa kita lakukan untuk membentengi anak-anak kita dari paham yang menjadi akar terorisme?
 
Nova Riyanti Yusuf, dokter ahli kesehatan jiwa dan anggota DPR yang menginisiasi keberadaan Undang-Undang Kesehatan Jiwa, dan Vera Itabiliana, psikolog anak dari Universitas Indonesia menggarisbawahi pentingnya orang tua memahami dunia anak-anaknya, salah satunya adalah update dengan isu yang sedang tren di kalangan anak-anak.
 
Sejauh ini ada dua hal:
 
1/ Radikalisme
Menurut studi, mengapa seorang anak mau menjadi teroris hingga mau menjadi pengebom bunuh diri, itu karena alasan mencari arti dirinya, bagi dirinya sendiri juga bagi lingkungan sekitarnya, dan orang lain.
 
Begitu si anak merasa tidak punya apa-apa dalam dirinya yang patut ia banggakan atau dia merasa tidak berarti apa-apa bagi lingkungannya, maka akan mudah direkrut menjadi teroris.
 
2 / Self harm/ self cutting
Saat ini menyakiti diri sendiri atau bahkan membunuh diri sendiri bisa ‘dikemas’ dalam tontonan yang indah. Bahkan, ada film seri yang bercerita mengenai step by step bunuh diri. (f)

Yos, NF

Baca Juga:

Grace Natalie, Bicara Tentang Caleg Wanita Dan Dukungan Terhadap Paslon Sesuai Track Record
Ini Sosok Nur Asia Uno, Istri Sandiaga Uno Yang Banyak Belajar Dari Perjalanan Kampanye
International Women’s Day 2019 : Menuntut Kebijakan Ramah Wanita
 


Topic

#radikalisme, #parenting

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?