Foto : dok. BadmintonIndonesia.org
 

Bagi  publik bulutangkis, sosok Kevin Sanjaya (22), pemain ganda putra, terbilang istimewa. Tak hanya memiliki kemampuan hebat yang membuatnya mampu membuat lawan-lawannya kewalahan, ia juga dikenal sebagai sosok yang mampu membuat pertandingan makin menarik. Penonton, tak hanya dari Indonesia, selalu menanti-nanti penampilannya di lapangan.

Selain servisnya yang unik dan cepat serta gerak tipunya dalam menangkis shuttlecock, salah satu yang membuatnya jadi perhatian adalah sikapnya yang ‘tengil’ sehingga sering memancing emosi lawan. Seperti saat bertemu dengan pasangan Denmark Mads Conrad-Petersen/MadsPieler Kolding di babak perempat final Blibli Indonesia Open lalu. Lawan lain yang juga pernah terprovokasi oleh Kevin adalah pasangan ganda bulutangkis Malaysia Goh V Shem/Tan Wee Kiong.

Tapi kejadian saat perempat final Blibli Indonesia Open lalu agak berbeda, justru Kevin yang terpancing emosi. Pemain kelahiran Banyuwangi itu bahkan sempat berdebat sengit dengan wasit, sempat terlihat ingin keluar dari lapangan, berdebat dengan duo Mads, hingga akhirnya keluarlah gaya mengacungkan jempol ke bawah dari Kevin. Hal ini berbuntut teguran dari PBSI. Publik pun tak sedikit yang mengkritik sikap Kevin yang dianggap berlebihan.

Menurut pelatihnya Herry I.P., saat acara penyerahan bonus dari klub untuk Kevin dan dirinya, sebagai pelatih ia sudah memberi nasihat dan Kevin menerimanya. Secara tidak langsung Herry bilang, duo Mads memang sering memancing-mancing emosi lawan, untuk membuyarkan konsetrasi lawan. Untungnya pertandingan kemarin akhirnya dimenangkan Kevin/Mascus.

Setelah kemenangannya bersama pasangannya Marcus Gideon dalam nomor ganda putra bulutangkis di ajang Blibli Indonesia Open 2018, Kevin tak hanya mendapat hadiah dari situ, tapi juga bonus dari klub tempatnya bernaung. Kemenangan Kevin/Marcus di Indonesia Open adalah yang pertama semenjak keikutsertaan mereka. 

Kevin/Marcus saat ini berada pada peringkat 1 dunia. Dengan kemenangan ini, Kevin/Marcus Gideon sudah menjuarai dua seri turnamen kategori BWF Super 1000 tahun ini. Sebelumnya mereka juga berhasil jadi juara di All England 2018.

Dalam waktu dekat mereka akan mengikuti TOTAL BWF World Championships 2018 di Nanjing, Tiongkok. Lalu, pada bulan Agustus, Asian Games 2018. Kita nantikan prestasinya. Soal ketengilannya? Biar penonton yang menilai. (f)

Bennita Luisa, Nuri Fajriati

Baca Juga:

Belajar dari Kento Momota, Juara Indonesia Open 2018 Yang Bangkit dari Keterpurukan
Sebelum Pensiun, Harapan Liliyana Natsir Terkabul dengan Patahkan Kutukan Istora dan Jadi Juara Indonesia Open 2018