Foto: shutterstock

Akhirnya Ujian Nasional (UN) pada tingkat SD, SMP, SMA resmi ditiadakan. Hal ini diputuskan  oleh Presiden Joko Widodo dan diumumkan lewat Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman melalui keterangan tertulis.

Sebelumnya, hal ini sudah diinfokan Komisi X Syaiful Huda, pada Senin malam (23/3/2020) melalui akun resmi Instagram-nya @Saifulhooda. Ia mengunggah hasil rapat daring dengan Mendikbud Nadiem Makarim, yang langsung ramai dibicarakan masyarakat. 

Syaiful Huda juga menyampaikan pada media bahwa anggota Komisi X dan Mendikbud Nadiem Makarim tengah menyiapkan berbagai opsi untuk menentukan metode kelulusan siswa, salah satunya dengan nilai kumulatif dalam rapor. 

Keputusan peniadaan UN diambil sebagai bagian dari sistem respons wabah COVID-19 yang mengutamakan keselamatan kesehatan rakyat.  Ini menjadi penerapan kebijakan social distancing untuk memotong rantai penyebaran virus corona SARS 2 atau COVID-19. 

Hal ini tentu akan memengaruhi nasib 8,3 juta siswa yang semestinya mengikuti UN dari 106.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Kemendikbud dalam waktu dekat akan merumuskan secara detail teknis terkait kelulusan dan penilaian yang akan digunakan untuk mendaftar ke jenjang sekolah lanjutan, dari SD ke SMP dan dari SMP ke SMA, misalnya. 

Sementara itu, pelaksaan UTBK (Ujian Tertulis Berbasis Komputer) SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) 2020, ditunda pelaksanaannya. Dalam surat edaran yang dikeluarkan lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi disebutkan, UTBK diundur, dari tanggal 30 Maret 2020 menjadi 20 April 2020. Teknis pendaftaran dan pelaksanaan UTBK akan diumumkan lebih lanjut kemudian. (f)


Baca Juga:

Sudah Tepatkah Cara Anda Menggunakan Masker?
Lawan COVID19, Platform Digital Berkolaborasi untuk Edukasi Masyarakat
Yang Perlu Diperhatikan Saat Belanja Untuk Mencegah COVID-19