Travel
Menjejakkan Kaki di Puncak Eropa

20 Feb 2018


Serunya berseluncur di atas salju abadi (Foto: © Jungfraubahnen)
 
Februari adalah bulan-bulan peak season bagi para penggila olah raga musim dingin di Swiss. Meski Matahari bersinar cerah, suhu udara bisa mencapai -20⁰ C dengan guyuran hujan salju. Di saat-saat seperti inilah Anda bisa melihat orang-orang berjalan lalu lalang – di tengah kota, di stasiun, sampai di atas kereta. Langkah mereka terlihat sedikit berat oleh beban sepatu boot khusus berlapis baja. sementara Mereka tampak mengenakan sepatu boot khusus berlapis baja dan menenteng bilah papan ski.
 
Sama seperti pemandangan yang saya lihat di awal Desember lalu, saat mendapat undangan spesial dari Jungfrau Railway, perusahaan kereta api yang membuka jalur langsung menembusi pegunungan padas menuju ke ketinggian 3.454 m di atas permukaan laut, puncak tertinggi Eropa, Jungfrau. Perusahaan yang beroperasi sejak tahun 1912 ini membutuhkan waktu 16 tahun untuk merampungkan proyek jalur kereta sepanjang 9,3 km ini.
 
Butuh setidaknya satu jam perjalanan kereta, dari stasiun Interlaken menuju Jungfrau. Namun, pemandangan magis lanskap musim dingin membuat waktu berjalan begitu cepat. Kereta mengajak kami melintasi perbukitan, desa, hutan pinus dengan dahan-dahan tebal hijaunya yang berselimut salju, air terjun yang mengkristal oleh bunga-bunga es, dan puncak-puncak pegunungan yang memantulkan sinar Matahari yang hari itu bersinar cerah.
 

Pemandangan saat melintasi wilayah Berner Oberland menuju Jungfrau (Foto: © Jungfraubahnen)
 

Setiap kali kami harus membuka jendela kereta untuk merekam keindahan ini dengan kamera. Tak peduli jika jemari menjadi kaku dan atau paparan angin dan kristal salju mengigiti wajah kami. Saking indahnya, rasanya tak butuh teknik fotografi tinggi untuk menghasilkan gambar-gambar berkualitas kartu pos!
 
Ada banyak pilihan hiburan yang bisa dijelajahi sesampainya di Jungfrau. Anda yang masih butuh beradaptasi dengan cuaca udara luar yang bisa mencapai belasan derajat celcius di bawah titik nol, akan sangat menikmati tur keliling Ice Palace. Area yang mirip gua es ini memiliki lorong-lorong yang merekam sejarah pembuatan jalur kereta Jungfrau, hingga ke taman fantasi Alpine Sensation, dengan bola Kristal salju raksasa, dan beberapa karya seni, termasuk di antaranya, patung es Charlie Chaplin hasil pahatan seniman John Doubleday, yang diresmikan 7 Desember 2016.
 

John Double Day mengerjakan patung Charlie sejak Maret 2017 (Foto: Chaplin's World™ © Bubbles Incorporated)

 
Anda yang suka wisata outdoor bisa menjajal wahana Sledge Park, atau Anda bisa meluncur dengan bilah ski atau snowboard di atas lintasan mini khusus. Dua piliha olah raga ini bisa Anda nikmati saat salju mencapai ketebalan ideal di sepanjang bulan Mei hingga Oktober. Ingin lebih menguji nyali? Anda bisa meluncur terbang di atas jalur kabel baja sepanjang 250 meter, melintasi lembah bersalju yang tampak seperti krim lebut bercahaya di bawah sinar matahari.

 

Belum sah kalau tidak punya foto ini sebagai bukti kita telah berkunjung di puncak Eropa (Foto: NJL)
 

Bagi saya, bisa merasakan guyuran salju dan menjejakkan kaki di atas puncak tertinggi Eropa menjadi tujuan utama saya! Berfoto di samping pohon Natal yang menjulang dan kibaran bendera Swiss adalah sebuah keharusan. Hal lain yang tak boleh ketinggalan adalah membeli kartu pos dan mengirimkannya langsung dari lokasi. Satu lagi, adalah membubuhkan stempel di atas paspor Jungrfau Railway bersampul merah yang menjadi tanda autentik kehadiran saya di sana.
 


Topic

Travel, Living

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?