Foto: shutterstock
Tidur di tempat tidur terpisah bisa menyelamatkan pernikahan dan memperbaiki kehidupan seks.
Ini mungkin terdengar berlawanan, tapi menurut Jill Lankler, psikolog klinis di New York, meski stigma tentang pisah ranjang masih tinggi, semakin banyak pasangan mencobanya untuk menyelamatkan pernikahan. Pisah ranjang bisa jadi salah satu cara untuk menghidupkan kembali gairah seks.
Ada banyak alasan pisah ranjang bisa memberi keuntungan dalam pernikahan. Antara lain, kebiasaan dan jadwal bangun yang berbeda, kebiasaan tidur pasangan yang tidak tenang, serta suara mengorok yang mengganggu. Jika hal-hal seperti itu membuat tidur Anda dan pasangan saling terganggu, sering menahan kesal, dan memancing emosi, tidur dengan ranjang terpisah bisa jadi solusi. Apalagi, tidur yang tidak berkualitas baik bisa membuat performa kerja dan kesehatan bisa terganggu.
Pisah ranjang tanpa bermaksud bercerai pun cukup sering terjadi. Menurut survei America National Sleep Foundation (2017), hampir satu dari empat pasangan menikah tidur pada ranjang terpisah. Keputusan untuk tidur di ranjang terpisah tidak selalu menandakan masalah dalam pernikahan, ia bisa jadi strategi untuk menjaga hubungan tetap kuat dan langgeng.
Menurut Jill, tidur terpisah tak menghancurkan keintiman ketimbang kebiasaan nonton televisi terus menerus yang dilakukan salah satu pasangan di kamar tidur.
Menurutnya, tidur seranjang terkadang membuat pasangan merasa terbebani untuk selalu intim, tidur terpisah membuat lebih menyadari keinginan masing-masing. Sehingga tidur pada ranjang terpisah bisa menciptakan rutinitas seks yang lebih sehat. (f)
Baca Juga:
Konon, Kekurangan Hormon Ini Bikin Pria Tidak Setia
Cek Ramalan Percintaan Anda di Tahun Tikus Logam
Mempertahankan Komitmen di Tengah Konflik Pernikahan
Topic
#sex, #relationship, #pernikahan