Profile
Sana Amanat, Mengangkat Derajat Kaum Minoritas Lewat Komik

10 Feb 2018


Melawan Stereotip

Lebih dari 75 tahun, Marvel Comics telah menjadi rumah bagi superhero Spiderman, Captain America, hingga Iron Man. Markas bagi para superhero pria yang dielu-elukan banyak orang. Sayangnya, beberapa dekade, representasi wanita sebagai peran yang turut andil membela keadilan tak cukup digambarkan dengan baik. Wanita dianggap sosok yang lemah dan patut diselamatkan.

Gerah dengan stigma tersebut, sejumlah figur mulai merombak pandangan masyarakat dengan menghadirkan wajah-wajah segar.

Seperti yang dilakukan Sana Amanat, seorang mantan jurnalis yang banting setir menjadi kreator konten di Marvel sejak hampir 9 tahun lalu. Bersama rekan sejawatnya yang sama- sama merasa perlu penyegaran pandangan tentang bagaimana seharusnya wanita superhero digambarkan, memberikan warna baru bagi perusahaan dan industri komik.

Kini Marvel telah mengembangkan sebanyak 19 seri komik yang menampilkan wanita superhero secara lebih berani. Salah satunya karakter Female Thor dan Carol Denvers, yang juga dikenal sebagai Captain Marvel.

Lebih dari itu, Sana membawa Marvel ke level lebih tinggi, ketika ia bersama penulis, G. Willow Wilson dan Adrian Alphona, melahirkan karakter wanita superhero dari kalangan minoritas. Sebuah karakter wanita superhero pertama dengan latar belakang muslim Pakistan - Amerika bernama Kamala Khan, yang disebut Ms. Marvel.

Kamala Khan digambarkan sebagai seorang gadis remaja muslim Amerika berdarah Pakistan yang tinggal di Jersey City, New Jersey, AS, yang memiliki kemampuan berubah bentuk. Untuk mewakili identitas budaya aslinya, Kamala mengenakan pakaian yang terinspirasi dari shalwar kameez, baju tradisional Asia Selatan, termasuk Pakistan.

“Kami tak mau Ms. Marvel tampil seksi, agar karakter ini ramah terhadap pembaca wanita, dan tak menjadi objek seksual bagi para pria,” tutur Sana, merunut pada bagaimana biasanya wanita pahlawan selalu digambarkan, yang selalu harus bertubuh seksi.

Baca juga:
Di Balik Kostum Minim Superhero Wanita
5 Aktor Bernama Chris yang Sukses Memerankan Superhero

Dalam proses menciptakan karakter, Sana mengaku bahwa Ms. Marvel dipengaruhi latar belakangnya yang juga seorang muslim Pakistan-Amerika. “Kami sama-sama pemeluk agama minoritas di Amerika Serikat,” kata wanita yang sempat berkuliah di Universitas Boston, Amerika Serikat, ini.

Ras dan agama hanya bagian kecil yang ditonjolkan dalam cerita. Lebih dari itu, Sana justru ingin menyuarakan isu keberagaman dan kesetaraan gender lewat Kamala Khan.

Di sisi lain, kendati Sana memiliki kedekatan dengan karakter Kamala Khan karena latar belakang serupa, diakui oleh sang penggagas, bukan hal mudah menggambarkan wanita muslim sebagai sosok wanita yang kuat. Maklum, selama ini citra wanita muslim selalu digambarkan harus berperilaku feminin, anggun, dan mengikuti aturan.

“Berkali-kali kami diskusi bagaimana harusnya Kamala Khan digambarkan sebagai wanita muslim, agar tak memunculkan kontroversi. Misal, pembaca tak akan menemukan cerita ia mencium anak laki-laki. Namun, kami juga ingin menggambarkan Kamala sebagai wanita yang menginspirasi orang lain dengan melakukan ragam hal baik, yaitu dengan menjadi pahlawan,” tutur Sana, dalam wawancara eksklusif dengan femina lewat sambungan telepon.

Bagi Sana, menghadirkan karakter Ms. Marvel adalah sebagai bentuk perlawanan atas diskriminasi yang selama ini ditujukan kepada wanita. Khususnya kepada wanita muslim yang hidup sebagai minoritas di
Amerika Serikat.

“Di Marvel, karakter wanita superhero memang sangat sedikit. Itulah yang membuat kami termotivasi menciptakan Ms. Marvel. Kami mau suara wanita terwakilkan melalui karakter ini,” katanya.

Sana berharap, komik tak lagi identik dengan pria, baik sebagai tokoh maupun pembaca,
tapi juga menjadi bagian dari kegemaran wanita.

“Saya percaya, karakter Kamala Khan bisa menarik perhatian para wanita. Sebab, kisahnya sangat merepresentasikan kisah yang umum dialami remaja wanita di seluruh dunia,” ujar wanita yang memenangi penghargaan Marie Claire’s 2016 New Guard of America’s 50 Most Influential Women ini.
 


Topic

#wanitahebat, #profil

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?