Profile
NH Dini, Penulis Yang Baru Saja Berpulang Itu Adalah Wanita Berani

5 Dec 2018


Pada Sebuah Kapal dan La Barka adalah dua karya NH Dini yang sempat merebakkan rasa penasaran di benak para penggemar setianya. Letupan penasaran pernah terlontar dalam sebuah acara seminar tentang sastra di Universitas Sumatra Utara, belum lama ini. 

Seorang dosen berdiri, dan dengan suara lantang bertanya,”Sudah 20 tahun pertanyaan ini saya simpan, ada berapa persen Ibu Dini dalam tokoh Sri di novel Pada Sebuah Kapal?” Spontan, Dini menjawab, ”Cuma 3 persen!”. 

Menurut Dini, banyak orang curiga bahwa tokoh Sri, istri konsulat Prancis yang berselingkuh dengan kapten kapal itu, adalah dirinya sendiri. Selain kesamaan nama dan jenis profesi dari suaminya, hanya sedikit saja bagian yang benar￾benar dirinya. “Anda terkecoh! Jadi, saya ini memang ‘penipu’ besar,” cetus wanita yang fasih berbicara dalam tiga bahasa –Inggris, Jerman, dan Prancis– ini, tertawa puas. 

Menurut Dini, menulis itu tak ubahnya orang yang sedang meracik bumbu dan bahan, serta memasukkannya ke dalam kuali untuk sebuah kesatuan rasa yang nikmat. ‘Racikan bumbu’ itu dicatatnya dari pengalaman lima ‘Sri’ yang kemudian dirangkainya menjadi ide jalinan cerita. 

Kenyataannya, jalan hidup Dini tak kalah seru dari kisah-kisah novel yang ditulisnya. Sejak bercerai dari suaminya Dini harus menjalani kehidupan terpisah dari kedua anaknya, Marie Claire Lintang (52) dan Pierre Louis Padang (46), sutradara film animasi Despicable Me

Perpisahan ini merupakan sebuah keputusan hasil pembicaraan yang lama dan mendalam antara Dini dengan anak-anaknya. Lintang yang waktu itu sudah menikah, tinggal bersama suaminya. Sedangkan Padang, terpaksa memilih tetap di Prancis bersama ayahnya untuk menyelesaikan pendidikan. “Saya katakan kepada Padang, jika ia ikut saya, maka saya tidak bisa membiayai,” ungkap Dini, perih.

Meski terpisah jarak dan waktu, tidak berarti ikatan ibu dan anak di antara mereka terputus begitu saja. Sebenarnya, tiap dua tahun ia ke Paris, Prancis, untuk bertemu dengan anak-anaknya. Bahkan, saat pemutaran perdana film Despicable Me (2), pada 20 Juni 2013 di Paris, Padang menggandeng Dini, dan memperkenalkannya kepada kolega perfilman. 

“Banyak yang kaget, karena selama ini Padang tidak pernah cerita punya darah Indonesia,” ucap Dini, yang telah dua tahun ini mendapat dukungan finansial dari Padang. 

Kecintaan Dini kepada anak-anaknya juga diwujudkan dengan cara yang cukup menyentuh. Sampai hari ini, sebagai orang Jawa, Dini masih setia berpuasa dan tidak tidur semalaman untuk berzikir di hari pasaran Jawa kelahiran (weton) Lintang dan Padang. 

“Ini yang membuat saya tetap kuat dan percaya bahwa ikatan batin di antara kami tetap terjaga, meski terpisah benua,” ungkap Dini, berharap setiap untaian doanya menjadi energi pendorong bagi kesuksesan kedua anaknya. 
 


Topic

#nhdini, #novel, #sastra, #fiksi

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?