Foto: pixabay

Sudah banyak orang tahu, terlalu banyak mengonsumsi garam dapat meningkatkan tekanan darah sehingga tidak disarankan bagi ibu hamil dan mereka yang memiliki penyakit hipertensi. Namun di tengah pandemik COVID-19, baiknya Anda juga membatasi garam. Pasalnya, menurut penelitian, terlalu banyak mengonsumsi garam, tidak menguntungkan bagi sistem pertahanan tubuh dari penyakit.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan 5 gram garam per hari sebagai batas maksimal bagi orang dewasa, sama dengan anjuran konsumsi garam dari Kementerian Kesehatan RI. Ini setara dengan 2000 mg natrium atau sodium klorida. Namun kenyataannya seseorang secara tidak sadar bisa mengonsumsi lebih dari itu. 

Yang paling tidak disadari adalah dari makanan olahan, seperti sosis, makanan kaleng, kecap, camilan, dan makanan cepat saji. Kemungkinan ini bisa jadi makin besar saat Anda mengandalkan makanan-makanan tersebut di saat harus gerakan tinggal di rumah, seperti sekarang. Jika Anda ingin menjaga daya tahan tubuh, baiknya perhatikan konsumsi garam Anda.

University Hospital Bonn di Jerman yang melakukan percobaan menemukan, tikus yang diberi pola makan tinggi garam mengalami infeksi bakteri yang lebih parah. Penambahan enam gram garam per hari pada manusia yang menjadi sukarelawan, juga menunjukkan penurunan daya tahan tubuh. Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Science Translation Medicine. 

Apakah ini juga berpengaruh pada kemampuan tubuh memerangi infeksi virus? Para peneliti masih terus mempelajari hal ini, namun tak ada salahnya jika Anda mempertimbangkan untuk lebih banyak mengonsumsi makanan segar. Kalaupun membeli makanan cepat saji, imbangi dengan buah dan sayuran segar. (f)

Baca Juga:

Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Dari Serangan Virus Dengan Mandi Sinar Matahari
6 Manfaat Telur Rebus, Dari Meningkatkan Metabolisme Hingga Diet
Herbal dan Makanan Peningkat Imunitas Dari Berbagai Negara