Health & Diet
Sayangi Paru-Paru

6 Jul 2022

penyakit Paru-Paru
Foto: Shutterstock


Paparan polutan dapat menyebabkan menurunnya kesehatan paru-paru dan perlu biaya yang tinggi untuk melakukan pengobatan medis terhadap penyakit ini. Fakta bahwa tingkat polusi di Indonesia yang tinggi juga menjadi alasan mengapa kita perlu ekstra menjaga kesehatan paru-paru. 

Selain itu, kondisi pandemi COVID-19 yang terjadi dua tahun terakhir ini semakin membuka mata kita tentang pentingnya menjaga kesehatan paru-paru. Virus COVID-19 mengganggu sistem pernafasan dengan tingkat keparahan yang berbeda pada penderitanya. Pasien yang sudah sembuh pun ada yang masih merasakan gejala COVID-19 dalam jangka waktu lama (long covid) yang juga menyerang otak dan paru-paru. 

Mereka yang sudah memiliki riwayat penyakit paru harus ekstra waspada terkena infeksi covid-19 karena berisiko memperparah penyakit paru yang ada dan butuh penanganan medis.

Penyakit paru dapat menyerang siapa saja. Terutama, mereka yang memiliki gaya hidup tidak sehat, seperti perokok aktif, memiliki ktivitas yang sering terpapar debu atau zat kimia dalam waktu lama, serta tinggal di daerah perkotaan yang rentan terpapar polusi udara dari emisi gas buang kendaraan.

“Jangan remehkan penyakit paru walau beberapa penyakit masih bisa disembuhkan, seperti infeksi Bronchitis akut, Pneumonia, ISPA, TB. Ada juga penyakit paru yang sangat sedikit kemungkinannya untuk sembuh karena sudah terjadi dalam jangka panjang. Jenis pengobatan dan masa pengobatan tergantung tingkat kritisnya. Jika pun dapat sembuh kemungkinan sudah terdapat penurunan dari fungsi paru tersebut. Seperti, PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronis) atau kanker paru,” ungkap dr Fridolin Seto Pandu, Senior Manager Medical Underwriter Sequis.

Menurut dr Fridolin penyebab utama penyakit paru bisa berbeda-beda tapi umumnya terjadi karena merokok dalam jangka waktu lama (tahunan) dan terpapar polusi udara menahun. Tingkat kesembuhan atau keparahan pasien penyakit ini sangat dipengaruhi oleh sistem imun, usia, dan keberadaan penyakit penyerta (komorbiditas).

Polusi udara yang terus meningkat, terutama di Jakarta yang masuk dalam daftar kota paling berpolusi di dunia membuat kita harus lebih waspada menjaga kesehatan organ pernapasan ini. Berikut saran dr. Fridolin untuk menjaga kesehatan paru dan menghindari penyebab penyakit tersebut: 
1. Terapkan gaya hidup sehat dengan berhenti merokok.
2. Hindari asap rokok dan paparan polutan lainnya.
3. Gunakan masker KN95 atau KF94 saat berada di ruang publik.
4. Jangan tidur di Lantai tanpa alas.
5. Jaga kebersihan udara di rumah dengan rajin membersihkan jendela, ventilasi, dan AC.
6. Pastikan sirkulasi udara di ruangan tetap lancar.
7. Gunakan pakaian tebal atau jaket saat berkendara di malam hari.
8. Jaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan dengan ar bersih dans abun.
9. Penyakit paru sangat berhubungan dengan imunitas sehingga perlu aktif bergerak, rutin berolahraga.
10. Seimbangkan waktu bekerja dengan beristirahat.
11. Perhatikan asupan gizi. Wortel, apel, brokoli, ikan dan minyak omega 3, kacang-kacangan serta yoghurt kaya nutrisi yang dapat menjaga kesehatan paru-paru. 
12. Hindari stres berlebih. (f) 


Baca Juga: 
Kasus COVID-19 Tinggi Lagi, Hati-Hati Penyakit Menular Lainnya Pun Mengintai
Cuaca Panas Bisa Bikin Dehidrasi, Cek Gejala dan Cara Atasinya
Hasil Studi Sebut Hampir Semua Orang Indonesia Memiliki Antibodi COVID-19


Faunda Liswijayanti


Topic

#kesehatan, #paruparu, #covid19

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?