Health & Diet
Masa Pemulihan Cedera Olahraga

9 Dec 2017


Foto: Fotosearch
 
Kesadaran menjalani gaya hidup sehat dan keinginan untuk memiliki tubuh ideal membuat tingkat partisipasi wanita dalam olahraga meningkat, lima tahun terakhir ini. Pusat-pusat kebugaran pun dibanjiri member wanita. Belum lagi olahraga di area terbuka seperti freelastic. Banyaknya ajang olahraga, seperti lari 10 kilometer, maraton, trail run, dan bersepeda, membuat gaya hidup ‘berkeringat’ ini makin hit. Namun, seiring itu, insiden cedera olahraga pada orang awam pun makin sering terjadi. Apa yang perlu kita ketahui tentang cedera olahraga?

Umumnya, masa pemulihan atau penyembuhan cedera kronis lebih lama, berlangsung hingga 2-3 bulan. Cedera ini pun sangat mudah terulang, bila teknik olahraga yang dilakukan salah. Selama masa emulihan atau rehabilitasi, dianjurkan untuk mengurangi pergerakan bagian tubuh yang cedera agar proses penyembuhan dapat berjalan baik dan cepat.
 
Gerakan boleh dilakukan sebatas rentang gerak sendi tidak menimbulkan nyeri. Untuk menunjang proses penyembuhan, dibutuhkan asupan makanan dengan meningkatkan asupan vitamin, mineral, serta penambahan asupan protein sekitar 5%-10% lebih banyak dari kebutuhan protein biasanya. “Regenerasi sel di jaringan yang cedera membutuhkan asupan protein yang lebih tinggi dari biasanya,” ujar dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO, Dosen Luar Biasa Ilmu Kedokteran FKUI, Jakarta.
 
Setelah menjalani masa pemulihan, Wisnu mengatakan ada beberapa aktivitas yang bisa dilakukan bila hendak kembali mulai berolahraga. Lakukan pemanasan dan peregangan (stretching) lebih lama, serta latih kekuatan dan ketahanan otot. Tujuannya, untuk stabilisasi sendi atau keseimbangan koordinasi dan kelenturan.
 
Naikkan intensitas olahraga secara bertahap sesuai kemampuan. Lakukan olahraga yang tidak membebani bagian tubuh atau anggota gerak yang sedang dalam masa pemulihan. Misalnya, bila cedera terjadi di pergelangan kaki atau lutut, hindari latihan brisk walking, jogging, atau lari. Pilih olahraga bersepeda, dayung, atau renang. “Kalau cedera di bahu, hindari gerakan olahraga yang mengangkat tangan tinggi di atas kepala karena akan menimbulkan nyeri pada bahu yang cedera,” ucap Wisnu.(f)


Konsultan:
dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO, Dosen Luar Biasa Ilmu Kedokteran FKUI, Jakarta; Dokter Andi Kurniawan, Sp.KO dari Sports Medicine Centre Jakarta


Baca juga:
Cara Efektif Olahraga dengan Aplikasi
5 Tanda Harus Berhenti Olahraga
Porsi Olahraga yang Pas untuk Kesehatan Jantung

 


Topic

#cederaolahraga

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?