Health & Diet
Lebaran, Jangan Lupa Memaafkan Diri Sendiri

4 Jun 2019

Foto: Shutterstock

"Kita tidak dapat meraih kedamaian dari dunia luar kalau kita tidak dapat berdamai dengan diri sendiri".  Dalai Lama

Sudah bisa memaafkan kesalahan orang lain yang dilakukan terhadap Anda? Bagaimana dengan memaafkan diri sendiri? Keduanya ternyata sama-sama penting.

Semua orang pernah melakukan kesalahan. Jika menengok ke masa lalu, mungkin banyak keputusan, ucapan, dan tindakan yang Anda sesali. Mungkin Anda pernah melakukan sesuatu yang menyakiti orang lain atau diri sendiri. Mengingatnya membuat kita kerap menyalahkan diri sendiri atas segala akibat yang terjadi atau kesempatan yang berlalu. Terkadang sulit untuk tidak berpikir betapa buruk, gagal, dan bersalahnya kita. 

Seperti seorang ibu yang menyayangi apapun kesilapan yang dilakukan anaknya, kita juga mesti tetap mencintai diri kita. Menyadari kesalahan yang telah kita lakukan semestinya ditanggapi dengan kesadaran untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama, dan berbuat lebih baik untuk diri sendiri dan orang lain.

Sayangnya, menurut Fred Luskin, Ph.D, psikolog dan pemimpin Forgiveness Project Standford University,  banyak orang justru cenderung berkubang dalam perasaan bersalah dan menolak untuk berhenti meratap. Disadari atau tidak, mereka melakukannya untuk menghindari konsekuensi dari perbuatannya di masa lalu. Mereka memilih untuk menyakiti diri sendiri ketimbang bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan, dan memperbaiki kesalahan serta kerusakan yang terjadi.

Orang yang tidak bisa memaafkan diri sendiri akan cenderung menarik diri, lebih sinis, sulit membuka diri, yang tanpa disadari semakin lama akan menyakiti diri sendiri dan orang di sekitarnya. Menyimpan emosi negatif seperti dendam pada diri sendiri seperti meracuni pikiran dan bukan tak mungkin lama-lama memengaruhi kesehatan mental dan fisik.

Memaafkan diri sendiri sama dengan melepaskan emosi negatif. Menurut Mayo Clinic melepaskan emosi negatif akan memberi efek positif pada pikiran dan pada akhirnya meningkatkan kesehatan. Memberi maaf, pada orang lain maupun diri sendiri dapat memperbaiki kesehatan mental, mengurangi stres, rasa cemas, meningkatkan rasa percaya diri, memperbaiki kualitas hubungan dengan orang lain, menurunkan tekanan darah, hingga meningkatkan daya tahan tubuh. 

Banyak metode untuk belajar memaafkan diri sendiri, dari terapi psikologi, bertaubat dan meminta maaf padaYang Maha Kuasa, hingga meditasi. Tapi langkah pertama yang perlu dilakukan adalah jujur dan menyadari kesalahan yang telah Anda lakukan, serta apa akibatnya terhadap diri dan orang laing. Tapi ingat, jangan terlalu menghakimi diri Anda.

Jika Anda bersalah pada orang lain atau melakukan tindakan yang menyakiti dan merugikan orang lain, akui dan sungguh-sungguhlah meminta maaf, tanpa mencari pembenaran dan alasan. Terlepas dari apakah orang itu langsung memaafkan Anda atau tidak.

Jika itu tidak berhubungan dengan orang lain, pikirkan dan tuliskan hal-hal yang membuat Anda menyalahkan diri sendiri. Gali lebih dalam dengan menuliskan pelajaran yang Anda petik. Ambil hikmahnya sebagai bagian dari perjalanan hidup yang akan membuat Anda menjadi manusia yang lebih baik.

Ini memang bukan perkara mudah. Bila Anda tak bisa mengatasi perasaan itu sendiri, carilah pertolongan dari ahlinya. Sekarang, psikolog sudah lebih mudah dijangkau. Pelayanan kesehatan Puskesmas, walau baru sebagian, pun sudah menyediakan pelayanan ini. 

Perlu diingat, memaafkan diri sendiri diperlukan kalau kita memang bersalah, tapi kalau tidak bersalah, jangan mencari-cari kesalahan. Atau menyalahkan diri terhadap semua hal yang terjadi. Misal, jangan pernah berpikir kalau sakit yang dialami anggota keluarga Anda adalah hukuman dari Tuhan atas dosa Anda di masa lalu. (f)

Baca Juga:

Pelajaran Tentang Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Dari Kit Harington
Sehatnya Perayaan Hari Raya Idulfitri
 
 


Topic

#kesehatanmental, #psikologi

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?