Foto: Pixabay
Anda tidak akan lolos screening untuk donor darah bila:
1/ Pernah menderita hepatitis B atau hepatitis C. Atau, dalam 6 bulan terakhir kontak erat dengan penderita hepatitis.
2/ Menderita tuberkulosis, sifilis, epilepsi, dan sering kejang.
3/ Ketergantungan obat atau alkohol yang akut atau kronis.
4/ Setahun terakhir pernah menjalani operasi besar atau operasi kecil.
5/ Baru menjalani injeksi tahap akhir imunisasi rabies terapeutik. Atau, baru saja menjalani transplantasi kulit, karena, dapat menyebabkan reaksi transfusi berupa demam sampai kejang (shock).
6/ Dua minggu terakhir menjalani vaksinasi virus hidup parotitis, measles, tetanus toksoid, polio, influenza, kolera, atau tetanus difteri. Sama dengan imunisasi di atas, vaksinasi dapat menyebabkan reaksi transfusi.
7/ Baru seminggu lalu terbebas dari gejala gangguan alergi, karena juga bisa menyebabkan reaksi transfusi.
8/ Sedang hamil, sedang menyusui, atau baru saja melahirkan. Karena darah ibu sedang dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi dan pemulihan.
9/ Tiga hari sebelumnya baru menjalani operasi gigi.
10/ Menderita penyakit kulit pada vena (pembuluh darah balik), khususnya pada lengan yang akan dipasangi jarum.
11/ Mengidap penyakit darah, misalnya defisiensi G6PD, talasemia, atau polisitemia vera.
12/ Penderita atau termasuk orang berisiko tinggi tertular HIV/AIDS.
Catatan: Bila Anda lolos tes, namun laboratorium darah mendeteksi adanya penyakit, maka darah Anda akan dibuang. Pendonor akan mendapat surat pemberitahuan sekaligus anjuran untuk menjalani pengobatan. (f)
Baca juga:
11 Langkah Pertolongan Pertama Pada Serangan Jantung
Menjaga Kualitas Hidup Orang dengan Skleroderma (ODS)
Fakta Trisomy 13, Sindrom Kelainan Kromosom yang Diderita Bayi Adam
Lewat Tes 50 Menit Ini, Anda Bisa Mengetahui Usia Biologis Anda
Topic
#donordarah