Foto : Dok. Hometown Dairy
Tidak hanya untuk dewasa, belakangan tempat belajar memasak untuk anak-anak juga berkembang. Apalagi, mempunyai kemampuan memasak sejak dini dianggap dapat mendukung kesehatan jangka panjang seseorang.
“Dengan memiliki keterampilan memasak, anak bisa lebih bijak memilih makanan yang mereka konsumsi,” ungkap Putri Habibie, founder LadyBake Cooking Class.
Maka, bekerja sama dengan Hometown Dairy (@hometwondairy.id.), Putri dan Gaby Dharmaji, founder Heirloom Artisanal Yogurt, membuka kelas Ricotta Cheese Workshop yang mengajarkan anak-anak membuat keju ricotta. Meski baru terselenggara dua kali, kelas membuat keju ini tak sepi peminat.
Dari dua event yang berlangsung di South Quarter Dome (Jl. Simatupang, Jakarta) dan Community Coffee (Jl. Sam Ratulangi MN 1 Ruko Sentra Menteng, Pondok Betung, Tangerang Selatan), sekitar 60 anak usia 3-10 tahun beserta orang tua masing-masing ikut aktif dalam kelas membuat keju ricotta.
Mengapa keju ricotta? Karena jenis keju ini proses pembuatannya sangat mudah dan teksturnya ramah di lidah anak. Tapi, walaupun sangat mudah dan simpel, kandungan gizinya sangat banyak dan bermanfaat. Di negara seperti Amerika, penggunaan keju ricotta cukup populer. Biasanya dipakai sebagai bahan dipping cheese untuk crackers, hingga tambahan pasta dan kue.
Selama kurang lebih dua jam, anak-anak dibimbing untuk membuat keju yang dapat dipraktikkan di rumah. Menggunakan susu segar, lemon, dan sedikit garam, proses pembuatan dimulai dengan pemerasan dadih susu menjadi gumpalan keju yang merupakan dasar pembentukan keju ricotta. Setelah jadi, peserta juga diajarkan cara membuat sandwich dengan keju ricotta. Semua kegiatan seru ini dilakukan anak bersama orang tuanya.
Menurut Putri, memasak tidak hanya menanamkan cooking skill pada anak, tapi juga meningkatkan ikatan antara ibu dan anak, sekaligus melatih kepekaan anak. “Anak-anak yang memiliki skill memasak dipercaya dapat memengaruhi pilihan makanan dengan kualitas ingredients dan nutrisi yang baik,” tambah Putri.
Cukup membayar Rp100.000, selain kelas pelatihan memasak, peserta akan mendapatkan topi chef, susu taro, beef burger, free latte, sandwich, dan keju ricotta di dalam wadah yang bisa dibawa pulang.
Rencana ke depan, event membuat keju ricotta dan sandwich ini akan diselenggarakan secara rutin, 3 kali dalam sebulan dengan batas maksimal 15 anak per sesi. (f)
Baca Juga:
4 Langkah Membangun Kebiasaan Membaca Anak Sejak Balita
4 Manfaat Mengajari Anak Menggambar dan Mewarnai
Singkirkan Gadget untuk Dapatkan Waktu Berkualitas Bersama Keluarga, Setuju?
“Dengan memiliki keterampilan memasak, anak bisa lebih bijak memilih makanan yang mereka konsumsi,” ungkap Putri Habibie, founder LadyBake Cooking Class.
Maka, bekerja sama dengan Hometown Dairy (@hometwondairy.id.), Putri dan Gaby Dharmaji, founder Heirloom Artisanal Yogurt, membuka kelas Ricotta Cheese Workshop yang mengajarkan anak-anak membuat keju ricotta. Meski baru terselenggara dua kali, kelas membuat keju ini tak sepi peminat.
Dari dua event yang berlangsung di South Quarter Dome (Jl. Simatupang, Jakarta) dan Community Coffee (Jl. Sam Ratulangi MN 1 Ruko Sentra Menteng, Pondok Betung, Tangerang Selatan), sekitar 60 anak usia 3-10 tahun beserta orang tua masing-masing ikut aktif dalam kelas membuat keju ricotta.
Mengapa keju ricotta? Karena jenis keju ini proses pembuatannya sangat mudah dan teksturnya ramah di lidah anak. Tapi, walaupun sangat mudah dan simpel, kandungan gizinya sangat banyak dan bermanfaat. Di negara seperti Amerika, penggunaan keju ricotta cukup populer. Biasanya dipakai sebagai bahan dipping cheese untuk crackers, hingga tambahan pasta dan kue.
Selama kurang lebih dua jam, anak-anak dibimbing untuk membuat keju yang dapat dipraktikkan di rumah. Menggunakan susu segar, lemon, dan sedikit garam, proses pembuatan dimulai dengan pemerasan dadih susu menjadi gumpalan keju yang merupakan dasar pembentukan keju ricotta. Setelah jadi, peserta juga diajarkan cara membuat sandwich dengan keju ricotta. Semua kegiatan seru ini dilakukan anak bersama orang tuanya.
Menurut Putri, memasak tidak hanya menanamkan cooking skill pada anak, tapi juga meningkatkan ikatan antara ibu dan anak, sekaligus melatih kepekaan anak. “Anak-anak yang memiliki skill memasak dipercaya dapat memengaruhi pilihan makanan dengan kualitas ingredients dan nutrisi yang baik,” tambah Putri.
Cukup membayar Rp100.000, selain kelas pelatihan memasak, peserta akan mendapatkan topi chef, susu taro, beef burger, free latte, sandwich, dan keju ricotta di dalam wadah yang bisa dibawa pulang.
Rencana ke depan, event membuat keju ricotta dan sandwich ini akan diselenggarakan secara rutin, 3 kali dalam sebulan dengan batas maksimal 15 anak per sesi. (f)
Baca Juga:
4 Langkah Membangun Kebiasaan Membaca Anak Sejak Balita
4 Manfaat Mengajari Anak Menggambar dan Mewarnai
Singkirkan Gadget untuk Dapatkan Waktu Berkualitas Bersama Keluarga, Setuju?
Faunda Liswijayanti
Topic
#liburananak
