Pada hari Sabtu, 1 Juni 2013 lalu, femina kedatangan para pembaca yang punya minat tinggi menjadi penulis fiksi. Acara yang bertajuk Writing Clinic dan Awarding Ceremony. Pemenang Sayembara Cerber 2013 ini mengundang dua pembicara andal, yakni Leila S. Chudori (novelis, wartawan senior majalah Tempo) serta Iwan Setyawan (Penulis 9 Summers 10 Autumns).
Di sesi pertama, Leila mengupas cara-cara menulis fiksi. Jangan dulu menyerah karena merasa tak punya bakat. “Karya yang bagus lahir dari kerja keras merawat kemampuan teknis, berlatih, dan rajin observasi,” ujar Leila. Ia juga tak lupa menekankan pentingnya membaca. “Jadilah kutu buku dan bacalah karya sastra. Dari situ, ilmu menulis Anda akan terasah,” cetusnya.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan hadiah kepada Pemenang Sayembara Cerber Femina, Yohana L. A. Suyati, sebagai Pemenang I, yang jauh-jauh terbang ke Jakarta dari Sanggau, Kalimantan Barat. Setelahnya, giliran Iwan Setyawan yang berbagi cerita mengenai ide penulisan novel dari pengalaman hidupnya. “Hidup ini kan cuma sekali. Lakukan apa yang kita inginkan, buatlah karya yang bisa kita kenang sepanjang hidup,” ujarnya.
Iwan juga menceritakan momen-momen awal yang bikin dia jatuh cinta pada dunia menulis. “Saya cinta menulis, karena sebelumnya hobi membaca. Saya melahap karya-karya Idrus, Pramoedya Ananta Toer, dan Fyodor Dostoyevsky,” ujar Iwan, menyebut sastrawan Indonesia dan Rusia favoritnya. “Bagi saya, menulis itu meditasi terbaik dan kesempatan untuk menyelami diri kita lebih dalam,” katanya.
Semua pembicara, baik Leila maupun Iwan, direspons antusias oleh 50-an sahabat femina yang hadir. Tak terkecuali, bagi beberapa nama yang sebenarnya sudah tidak asing lagi di dunia tulis-menulis dan telah menelurkan buku kumpulan cerpen ataupun novel. Menandai berakhirnya acara, panitia Writing Clinic dan peserta berfoto bersama.
RIZKA AZIZAH
Foto: Cahyo Agung Nugroho