Celebrity
Titi Sjuman "Ritmis Drum, Magis untuk Saya"

1 Nov 2011

"Sejak usia 5 tahun saya belajar bermain piano secara autodidak. Karena terbiasa dengan alat musik yang memiliki rangkaian nada do-re-mi-fa-so-la-si-do, ketika melihat permainan drum Ari Ayunir, saya langsung jatuh cinta pada alat musik ini. Di mata saya, drum adalah alat musik unik karena tidak memiliki rangkaian nada. Tapi, drum memiliki bunyi ritmis yang mampu menghadirkan harmoni yang energik.

Ketika saya mulai belajar main drum umur 18 tahun, alat musik ini bukanlah alat musik yang populer untuk wanita. Entah kenapa, drum sangat identik dengan maskulinitas. Sepertinya, alat musik itu hanya boleh dimainkan oleh kaum adam. Padahal, menurut saya, alat musik tidak bisa dikotak-kotakkan secara gender. Misalnya, biola yang  terkesan sebagai alat musik yang feminin. Tapi, banyak juga pemain biola pria. Sama seperti profesi lainnya, chef  contohnya. Urusan dapur dan masak-memasak kan juga identik dengan wanita, tapi banyak sekali chef pria di dunia ini.

Mungkin menggebuk drum dianggap sebagai dunianya pria karena memainkannya membutuhkan energi tinggi. Memang, drum tidak bisa dimainkan dengan penuh kelembutan, seperti piano atau biola. Agar gebukan drum bisa menghasilkan bunyi yang ‘mantap’, dibutuhkan power yang cukup besar, dan pria dinilai memiliki power yang lebih besar dari wanita.

Setiap kali bermain drum, saya selalu tampil secantik mungkin. Saya ingin menunjukkan bahwa drum bukan hanya milik pria. Tapi, mainnya tetap nggak boleh kebawa feminin, dong. Tak banyak yang mengenal saya sebagai pemain drum. Padahal, saya sangat eksis di dunia ini, terutama untuk genre musik jazz karena saya sering bermain di event jazz di Indonesia, seperti Java Jazz, Jak Jazz, dan Ambon Jazz Festival. Saya main film awalnya juga karena ‘dipaksa’ Djenar (Djenar Maesa Ayu, red.) main di Mereka Bilang, Saya Monyet (2007). Sejak saat itu, publik baru mengenal nama saya, sebagai aktris pula, bukan sebagai drummer.

Meski saya bermain drum, profesi utama saya di musik adalah sebagai movie scoring director. Karena, dulu saya kuliah di jurusan film scoring di Institut Musik Daya Indonesia (IMDI). Jadi, meski sekarang saya menjalani peran sebagai aktris, musik tetap menjadi dunia yang tidak akan pernah saya tinggalkan."

Eka Januwati


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?