Sejak kecil, Miyake juga dididik menjadi anak yang mandiri dan tidak mudah bergantung pada orang lain. Hal ini juga saya tunjukkan melalui sikap nyata. Misalnya, saya tidak sungkan membersihkan kamar mandi. Dia jadi belajar melakukan banyak hal sendiri, misalnya membereskan mainan dan memakai sepatu sendiri. Anehnya, ia bisa bersikap sangat dewasa. Misalnya, kalau orang tuanya sibuk bekerja, ia tidak akan rewel minta ditemani bermain. Dia bisa, tuh, asyik bermain sendiri. Karena kemandiriannya juga, ia tumbuh menjadi anak yang penolong. Misalnya, ketika saya sedang melakukan pekerjaan rumah, ia pasti akan menawarkan bantuan, “Ibu, apa yang bisa Miyake bantu?”
Untuk urusan cita-cita, saya belajar dari pengalaman saya sebagai anak. Dulu, orang tua saya tidak mengizinkan saya menjadi musikus. Sedangkan menurut saya, setiap anak berhak memiliki kebebasan memilih cita-cita. Karena kami musikus, kami merasa wajib memperkenalkan pengetahuan dasar musik pada Miyake. Tapi, saya juga memperhatikan minatnya. Kalau ia tidak tertarik, tidak dipaksa. Sejauh ini dia senang musik dan sudah pandai bernyanyi.
Eka Januwati