Celebrity
Tika Bravani: Berdarah Pedagang

9 Oct 2013


Terlihat tenang dan santai saat pemotretan sampul femina di hari Jumat, Tika baru mengaku akan menjalani sidang skripsinya di hari Senin. “Janji, ini hari terakhir saya main-main!” serunya, sambil tertawa. Mahasiswi Jurusan Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini sempat pindah jurusan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. “Rasanya saya lebih cocok dengan dunia ekonomi daripada kedokteran,” kata Tika, yang mengambil topik inventaris manajemen untuk skripsinya.

Pilihan Tika untuk   belajar akuntansi sedikit banyak dipengaruhi ayahnya yang bekerja di bidang perekonomian. Ditambah lagi, ibunya adalah pengusaha grosiran yang ulet. “Banyak saudara saya yang menjadi pedagang perantauan. Mungkin jalan hidup saya nantinya juga menjadi pedagang,” ujar Tika, optimistis. Menjadi pengusaha buat Tika sejauh ini memang masih sebatas angan-angan. “Yang jelas, bukan usaha di bidang fashion, karena saya kurang update kalau soal itu,” tambah Tika, yang merasa sebagai wanita tomboi.

Sambil memikirkan jalan hidupnya setelah mendapatkan gelar sarjana nanti, Tika saat ini menikmati kiprahnya di dunia hiburan. Walau begitu, ia belum membayangkan ke depannya akan mendedikasikan diri sebagai aktor. “Saya tidak menutup kemungkinan itu, sih. Kalau ada tawaran peran yang menarik, pasti saya ambil,” ungkapnya.

Apalagi, menurut Tika, ia masih harus keluar dari stereotip peran yang   sering kali ia dapatkan, yaitu sebagai gadis protagonis. “Sekali-sekali saya ingin peran yang butuh pendalaman menantang,” kata Tika, yang penasaran dengan peran sebagai psikopat. Sebagai pendatang baru, ia juga menyeleksi film dan karakter yang ia mainkan. “Saat ditawari casting, biasanya saya mengecek dulu tim produksi yang terlibat di dalamnya. Lalu saya minta masukan dari teman-teman aktor yang lebih berpengalaman.”

Yang jelas, jika akting memang menjadi jalan hidupnya, Tika ingin bekerja untuk menghasilkan karya yang diakui dan diterima masyarakat. “Beruntung sejauh ini gaya hidup saya biasa-biasa saja. Saya tidak perlu terlalu ambisius mencari uang, jadi fokus berkarya saja,” tutupnya.(f)




 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?