Memiliki kesibukan yang seabrek, mulai dari syuting hingga promotion tour, Sandra Dewi selalu menyelipkan jadwal liburan minimal 2 kali setahun. Tujuannya, ke mana lagi kalau bukan Disneyland. “Pada saat Natal dan tahun baru, saya pergi bersama keluarga. Di musim semi, biasanya saya pergi bersama teman-teman dan adik saya,” cetusnya, antusias.Bukan rahasia baru jika Sandra sangat suka berlibur ke Disneyland dan mengoleksi berbagai pernak-pernik bertema karakter Disney. Bahkan, ia bermimpi dapat menggelar pesta pernikahan idaman di Disneyland, California, Amerika Serikat. Lucunya, ia tidak keberatan jika kegemarannya itu membuat orang-orang memandangnya kekanak-kanakan. “I’m a kid at heart,” tuturnya, tersenyum.
Ia menyukai karakter-karakter Disney bukan karena kecantikan, kelucuan, atau kemegahannya. Jauh di balik itu, ia sangat terinspirasi oleh Walt Disney yang seorang pemimpi, tidak mudah putus asa, pekerja keras, dan selalu mengajarkan hal-hal positif kepada anak-anak. “Saya percaya pada dongeng, bahwa jika kita memimpikan sesuatu, bekerja keras, dan terus berdoa, maka mimpi kita dapat terwujud,” paparnya.
Semangat untuk selalu menebarkan hal positif pulalah yang membuatnya antusias mendukung program Daniel Mananta merenovasi kapel di Wae Mata, Lembor, Manggarai Barat, Flores. “Saya dan Daniel sama-sama memiliki visi untuk memberikan kenyamanan beribadah bagi umat Katolik di daerah-daerah yang masih memiliki tempat beribadah yang tidak layak. Melihat Kapel St. Yohanes Pembaptis yang tadinya tidak layak menjadi layak kembali, saya jadi sangat terharu,” ujar Sandra, yang Mei lalu terbang ke Manggarai Barat untuk meresmikan kapel tersebut.
Wanita kelahiran Pangkal Pinang, 8 Agustus 1983, ini mengakui, menjadi bagian dari proyek sosial ini membawa banyak pengaruh positif dalam dirinya. Hidupnya pun menjadi makin lengkap lagi dengan kehadiran sosok kekasih yang telah mengisi hatinya sejak dua tahun lalu. “Ia seorang pengusaha. Dan saya bersyukur, akhirnya saya dapat kekasih yang seiman,” ujarnya, tanpa menyebutkan nama.
Memiliki pasangan yang seiman memang sangat penting baginya. Menurutnya, keyakinan yang sama adalah dasar yang kuat untuk menjalani kehidupan rumah tangga yang diberkati. Hal ini pulalah yang menjadi kekuatannya dalam menghadapi terpaan gosip. Salah satunya, ketika ada oknum tak bertanggung jawab yang memasang fotonya di sebuah foto wanita tanpa busana pada tahun 2008.
Itulah salah satu masa terberat dalam hidupnya. Meski saat itu ia terlihat tenang dalam menghadapi cecaran media dan publik, sesungguhnya hatinya berkecamuk. “Hanya sahabat dan keluarga yang tahu kesedihan dan kepanikan saya jika beredar berita yang tak benar mengenai saya. Namun, saya belajar untuk bersikap cuek. Kalau kita terlihat panik dan sedih, masalahnya justru akan makin besar,” ujarnya, bijak.
EKA JANUWATI
