Celebrity
Proyek Balas Dendam Christian Sugiono

11 Apr 2013

Tampang innocent dan selalu berpenampilan rapi, itulah citra yang melekat pada sosok Christian Sugiono (31). Ia pun langganan untuk jadi pemeran pria baik-baik dalam berbagai judul sinetron. Namun, ia berani melepas ‘kemapanan’ aktingnya dan bertransformasi menjadi sosok antagonis di film Sang Pialang. Dia menyebutnya:  ruang eksplorasi akting.  

Lama tak terdengar kabarnya, Christian Sugiono yang akrab dipanggil Tian, kembali mencuri perhatian publik saat muncul di film terbarunya, Sang Pialang. Ia berperan sebagai sosok Kevin, anak seorang pemimpin perusahaan sekuritas yang menghalalkan segala cara untuk meraih kesuksesan.
 
“Jujur, saat ditawari bermain film Sang Pialang, saya belum tahu seperti apa karakter Kevin. Setelah membaca script-nya, saya langsung jatuh cinta,” ujar Tian, bersemangat. Ia lantas bercerita tentang peran antagonis pertamanya itu. Kevin seorang pialang yang tega berbuat curang dengan memainkan saham milik nasabahnya untuk keuntungan pribadi. Tujuannya, agar bisa mengalahkan pencapaian Mahesa (Abimana Aryasatya) sehingga Kevin mendapat kepercayaan dari ayahnya.  

Meski harus berlakon antagonis, nyatanya Tian menikmatinya. Peran Kevin membuatnya tertantang untuk mengeksplorasi seberapa jauh kemampuan aktingnya. Ia bosan selalu berperan sebagai pria baik di tiap sinetronnya. “Inilah proyek balas dendam. Kesempatan bagi saya untuk memerankan tokoh jahat, karakter yang tak pernah saya mainkan di sinetron sebelumnya,” ungkapnya, senang.   

Menurut Tian, ada kemiripan sifat antara dia dengan Kevin. Keduanya sama-sama memiliki passion yang kuat pada suatu hal, dan fokus meraih target. Perbedaannya, Kevin memakai cara kotor dan instan meraih sukses, sedangkan Tian sangat menjauhi cara tersebut. Menurutnya, sukses harus diraih dari kerja keras.

Selain karakter kuat yang ia mainkan, menurut Tian, Sang Pialang unik dari segi tema. Mengangkat  tema dunia pialang dan bisnis saham di Indonesia, film ini menjadi sangat berbeda dari film yang sudah ada. Selain itu, intrik persaingan kerja berpadu manis dengan bumbu persahabatan dan percintaan.

Demi mendalami perannya, sebelum proses syuting dimulai, Tian dan pemain lain seperti Abimana Aryasatya dan Kamidia Radisti menjalani proses bedah naskah dan workshop. Mereka bahkan melakukan observasi selama 1,5 bulan di 8 kantor sekuritas di Jakarta. “Hampir  tiap hari saya dan pemain lain datang saat jam kerja, mengamati mereka bekerja, bagaimana emosi mereka saat saham naik dan turun,” ungkap pria yang pandai bermain piano ini.

Setelah menyelami hiruk pikuk pasar saham, pandangan Tian tentang pialang berubah. Jika dulu ia menganggap siapa saja bisa menjadi pialang, kini berubah total. “Pialang itu ambisius, dalam arti yang positif. Mereka juga fokus pada tujuan yang akan dicapai. Profesi ini dinamis dan membutuhkan keahlian menjual produk. Tidak sembarang orang bisa melakukannya.”

Keterlibatannya dalam film ini membuat Tian bertemu dengan tokoh-tokoh di pasar modal Indonesia, yang memberinya banyak ilmu baru di bidang saham. “Inilah yang menarik di dunia akting, saya belajar hal baru.” Tian mengaku pernah sekali bermain saham, tahun 2006. Awalnya, ia mendapatkan hasil yang tinggi.

Namun, saat krisis tahun 2008, grafik sahamnya mulai turun. “Saya yang tidak mengerti jadi panik dan langsung menarik semua dana. Padahal, seharusnya itulah waktu yang tepat untuk membeli karena harganya makin turun,” katanya, menyesal.



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?