Celebrity
Pembuktian Diri Imelda Therinne

19 Aug 2013

“Wah, saat itu saya sempat shock bercampur haru. Saya bersyukur kerja keras seluruh tim terbayarkan. Ini juga bonus dari Allah SWT yang bisa menjadi motivasi ke depan bagi saya untuk memberikan yang terbaik, sekaligus menantang diri dan penonton lewat peran-peran yang saya mainkan,” kenang Imelda Therinne (31), tentang kemenangannya menjadi Pemeran Utama Wanita Terbaik  Indonesian Movie Awards 2013.

Sejak tahun 2000, wajah cantiknya memang telah menghiasi ratusan halaman mode majalah. Langkah kakinya juga kerap menapaki panggung runway sederet  desainer ternama. Tahun  2004, ia mencoba berakting dengan membintangi sejumlah videoklip, sinetron, juga film layar lebar. Ternyata akting telah mencuri hatinya. Ia pun memutuskan terjun total di dunia seni peran.

Tak sia-sia, empat tahun kemudian gelar Pemeran Utama Wanita Terbaik  ia raih. Tak pernah terlintas di benak Imelda bisa membawa gelar tersebut, apalagi mengungguli aktris berbakat seperti Prisia Nasution, Bunga Citra Lestari, Acha Septriasa, dan Laudya Chintya Bella yang menjadi saingannya. Lewat perannya sebagai kupu-kupu malam di film Belenggu, Imelda memukau tim dewan juri yang diketuai aktor kawakan  Didi Petet.

Dalam film thriller dengan jalan cerita yang unik dan penuh teka-teki ini, peran Imelda memang cukup menantang. Ia berperan sebagai Jingga, wanita yang menghadapi situasi berat, ‘buah’ profesinya di lingkup dunia malam.

Memerankan tokoh utama yang menjadi perekat jalan cerita yang bertumpu pada konflik psikologis ini, Imelda harus pintar menjaga konsentrasi dan konsistensi emosi dari awal hingga akhir film. Tak hanya itu, ia pun menjalani proses workshop, meliputi proses reading, riset, termasuk serangkaian latihan menari yang membuat badannya babak belur demi menyelami karakter sebagai ‘pekerja malam’. Film ini membuatnya mengeluarkan seluruh  kemampuannya.

“Selama sebulan kami melakukan workshop untuk menggali dan menyambungkan benang merah semua karakter sampai benar-benar matang. Selain itu, saya rutin latihan menari, diputar-putar ke sana-kemari sungguh menguji kelenturan tubuh. Tantangannya tak hanya dari segi fisik, tapi juga mental,” jelas Imelda, yang mendapat inspirasi berakting dari Joaquin Phoenix, Christian Bale, Julia Roberts, dan Kristen Dunst.

Beberapa tahun belakangan  Imelda memang lebih sering menerima ‘lamaran’ peran-peran dalam film bergenre horror-thriller. Sebut saja  film Angkerbatu, Kuntilanak 3, Rumah Dara, dan sebuah omnibus berjudul Hi5teria, yang menurut Imelda memiliki ‘keunikan’ dan tantangan masing-masing.

Misalnya, dalam Rumah Dara yang berlatar action-survival, ia harus berperan sebagai serial-killer yang ‘dipersenjatai’ benda-benda tajam, adegan penuh darah, juga aksi berbahaya. Lalu dalam Palasik, Imelda berperan sebagai wanita hamil bernama Vita yang selalu dihantui oleh palasik, yang menurut legenda kepercayaan orang Minangkabau adalah sejenis makhluk gaib yang memangsa anak bayi atau balita.    
    
Karena sebagian besar filmnya bergenre horor, orang banyak yang menjulukinya ‘Ratu Horor’. “Saya tak peduli. Yang penting saya bisa menyampaikan cerita dengan baik,” katanya lugas. Apalagi, menurut Imelda, kebudayaan Indonesia lekat dengan legenda dan mitos. Dengan kemasan dan riset yang baik, film bergenre horror-thriller bisa jadi aset Indonesia.

“Saya tidak bisa memilih peran, peranlah yang memilih saya di saat casting, karena kebetulan cocok dengan karakter saya. Apalagi film-film itu juga digarap serius oleh sutradara andal, seperti Upi Avianto, Jose Purnomo, Mo Brothers, dan Rizal Mantovani,” tutur  wanita  yang tampil di videoklip Semusim dan Firasat milik Marcell ini.   

Kerja kerasnya yang membuahkan prestasi dan karier yang makin cemerlang membuat Imelda bernapas lega. Keluarganya  yang dulu kurang mendukung ia berkarier di dunia hiburan karena menganggap tidak ada prospek di dunia seni, kini melihat keseriusan Imelda dan sikapnya yang pantang menyerah. “Alhamdulillah, saya berhasil menunjukkan, meski sibuk berakting, saya tetap menyelesaikan pendidikan S-1. Akhirnya keluarga justru menjadi pendukung saya nomor satu,” ujar Imelda, bahagia.
    
“Mudah-mudahan penghargaan yang saya peroleh kemarin bisa membuat orang tua saya  makin bangga,” harap Imelda, yang meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen di Universitas Trisakti ini.


Woro Hartari Trianti



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?