Celebrity
Pembalasan Kevin Spacey

20 Feb 2015


Banyak orang yang meragukan keputusan Kevin Spacey saat menerima tawaran untuk memerankan Frank Underwood dalam drama seri House of Cards. “Banyak yang bilang, serial itu tidak akan berhasil,” kata Kevin, tentang drama seri yang ditayangkan web television, Netflix, itu.

Keraguan itu tak terbukti, House of Cards meraih popularitas tinggi dan kini memasuki musim ke-3 penayangannya. Puncaknya, Kevin dianugerahi Golden Globe sebagai Aktor Terbaik dalam kategori serial drama televisi setelah 8 kali masuk nominasi. “Saya sesungguhnya hanya ingin berakting lebih baik lagi, tapi penghargaan ini sangat membesarkan hati,” kata Kevin, saat menerima piala.
Serial yang juga dibintangi oleh Robin Wright itu bercerita tentang permainan politik Frank, politikus Amerika ambisius yang haus kekuasaan. Frank tak segan memanipulasi dan bermain ‘kotor’ untuk mencapai tujuannya menjadi presiden AS. Peran ini diperankan dengan pas oleh Kevin yang memang sering memainkan karakter antagonis itu. Di tangan Kevin, karakter Frank yang kejam, dingin dan gemar menghalalkan segala cara itu tergambar sangat jelas. Gosipnya, Kevin dibayar 100 juta dolar AS untuk membintangi 26 episode House of Cards.
Skenario House of Cards yang meyakinkan Kevin akan kesuksesan serial ini. Tanpa berpikir dua kali ia menerima peran itu. Padahal, Kevin termasuk selektif dalam menerima tawaran akting di televisi. Serial Wiseguy adalah satu-satunya serial televisi yang pernah ia bintangi.
Selain skenario yang ciamik, cara penayangan House of Cards yang dilakukan melalui streaming online juga membuat Kevin antusias. Ia sadar bahwa dunia yang kini memasuki era digital mengharuskannya untuk tidak membatasi peran hanya untuk film saja. “Bagi saya sendiri tidak ada yang berbeda. Untuk film, televisi atau streaming online, saya tinggal beraksi di depan kamera,” katanya.
Aktor kelahiran 26 Juli 1956 ini sudah mengecap pahit manisnya panggung seni peran. Pendidikan aktingnya di sekolah drama Juilliard School di New York hanya dikecapnya selama 2 tahun karena keburu asyik main teater. Kariernya dimulai dengan peran kecil di sana-sini. Untuk membiayai hidupnya, ia bekerja sampingan sebagai salesman sepatu. Mulanya Kevin berakting untuk menghibur ibunya, Kathleen Fowler, yang harus bekerja keras membiayai keluarga. “Mendengar Ibu tertawa adalah suara yang paling menyenangkan di dunia. Saya pun belajar mengimitasi perilaku dan suara orang untuk membuat ibu saya tertawa,” ungkapnya.
    Kerja keras Kevin di Hollywood pelan-pelan membuahkan hasil. Peran-peran besar pun jatuh ke tangannya, salah satunya sebagai John Doe dalam film Seven yang juga dibintangi Brad Pitt. Kualitas aktingnya dibuktikan dengan dua kali memenangkan piala Oscar lewat film American Beauty (1999) dan The Usual Suspect (1995). Publik mengenalnya sebagai spesialis peran antagonis. Padahal, Kevin tidak pernah sengaja untuk hanya memilih peran antagonis. “Saya tidak melihatnya sebagai penjahat. Penonton yang memutuskannya. Saya tidak bisa menghakimi karakter yang saya perankan, saya hanya memerankannya saja,” kata Kevin dalam sebuah wawancara.  
    Kevin selalu terbuka bila berbicara tentang dunia film dan kariernya, namun jika ditanya tentang kehidupan pribadinya, mulutnya langsung ditutup rapat-rapat. Begitu pula ketika ia digosipkan sebagai penyuka sesama jenis, Kevin tetap tidak membuka suara. Meski dirinya adalah public figure, ia tetap merasa berhak   untuk tidak membagi hal-hal pribadinya kepada publik.
    Kevin menemukan passion lain selain akting, yaitu The Old Vic, salah satu teater tertua di London. Sebagai artistic director, Kevin berusaha membangun kembali nama besar teater itu. Selain aktif di manajemen, ia juga memproduksi, menyutradarai, dan memainkan beberapa drama yang dipentaskan di The Old Vic. “Saya tidak ingin menghabiskan waktu saya hanya dengan film dan film saja atau main teater di sana-sini. The Old Vic memberikan tujuan baru dalam kehidupan saya,” ucapnya.(f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?