Celebrity
Obsesi Menikah Josh Radnor

1 Mar 2013


Tak banyak yang menyangka, tahun 2010, Josh Radnor memulai debutnya sebagai penulis dan sutradara. Banyak yang beranggapan proyek ini dibuat Josh untuk menghilangkan image arsitek naïf di How I Met Your Mother. Namun, anggapan ini segera sirna setelah film HappyThankYouMorePlease yang ia sutradarai berhasil meraih Sundace Film Festival Audience Award. Proyek film pertamanya ini membuatnya bangga. Award ini juga menandakan bentuk apresiasi bahwa filmnya cukup disukai publik.

Ia lalu kembali menulis naskah berjudul Liberal Arts yang lagi-lagi ia bintangi dan sutradarai. HappyThankYouMorePlease dan Liberal Arts memiliki cerita yang sederhana, jujur, dan begitu dekat dengan kehidupan sehari-hari. Inilah mengapa banyak yang menganggap bahwa film ini seperti kisah hidup Josh sendiri. “Saya menulis sesuatu yang sangat personal. Tapi, ini bukan autobiografi. Lebih tepatnya ini sebuah tema yang terjadi di masa hidup saya saat ini,” jelasnya.

Menjadi sutradara sekaligus aktor tentu tidak mudah bagi Josh. Namun, tim dan produsernya, Jesse Hara, begitu mendukungnya. “Saya pikir ini gila. Tampaknya tidak mungkin untuk mengarahkan apa yang kita tulis, lalu mengurus segala materialnya, dan menjadi lead dalam tim. Itu pekerjaan yang terlalu banyak untuk satu orang. Tapi, dia begitu luar biasa, mengatur dan menyiapkan segalanya,” puji Elizabeth Olsen, lawan main Josh dalam film Liberal Arts yang berkisah tentang seorang pria 30-an yang kembali ke kampus almamaternya dan jatuh cinta kepada mahasiswi di kampus itu.

Pengalaman dalam film pertama begitu banyak memberikan Josh pelajaran. Pada film keduanya, yang banyak mengambil latar di kampusnya dulu, Kenyon College, Josh lebih   dapat memanfaatkan waktu dan lebih tahu adegan seperti apa yang ingin ia buat. Baginya, pengalaman pada film pertama begitu berpengaruh terhadap kinerjanya di film kedua.

Kecintaan pada akting membuatnya akan terus berakting, meskipun menyutradarai sebuah film memiliki kenikmatan tersendiri baginya. Josh yakin, ia bisa menjalani semua itu dengan baik. Karena, menurutnya, kemampuannya menulis, berakting, dan  menyutradarai akan saling mendukung.

Josh ternyata sudah sejak lama mencintai dunia tulis-menulis. Dimulai ketika ia masih di bangku kuliah, ia mengambil kelas menulis fiksi dan kelas penulisan drama. Jadi, bukan hal yang aneh jika Josh akhirnya sukses juga sebagai penulis.

“Saya ingat, guru saya yang seorang penulis naskah, Donna DiNovelli, menyuruh saya untuk terus menulis. Saya rasa, ilmu yang saya dapatkan di Kenyon benar-benar berarti untuk karier saya,” kisahnya.

Berawal ketika masih menjadi penganggur selepas lulus dari pascasarjana, dia mulai mencoba untuk menulis cerita pendek. Namun, tulisan selalu diisi dengan dialog-dialog layaknya naskah. Dari situlah muncul ide untuk membuat naskah film. Hobinya menonton film juga membuatnya banyak memiliki referensi perfilman.

Agen Josh membawa naskahnya ke beberapa produser, dan itu merupakan pertemuan yang begitu indah baginya. Semua orang menghargai karyanya. Lalu, setelah itu selama dua musim pertama HIMYM, ia mulai menulis naskah film pertamanya, HappyThankYouMorePlease.

Berbeda dengan Ted yang digambarkan begitu terobsesi untuk menikah, punya anak, dan desperate karena tak kunjung menemukan wanita yang tepat, Josh adalah kutub yang berbeda. Ia tipe pria lajang New York yang menikmati hidup dengan kesendiriannya. Dengan telaten ia meladeni  tiap wawancara yang selalu menanyakan tentang rencana pernikahannya.

Suatu kali ia pernah menjawab, “Saya sedang tak punya hubungan dengan siapa-siapa. Saya tidak tahu dengan siapa saya akan menikah nanti. Barangkali ada kemungkinan saya tidak akan pernah menikah, hai rakyat Amerika,” guraunya.

Tentang kehidupan asmaranya, Josh dikabarkan pernah menjalin hubungan dengan salah satu pemeran Lipstick Jungle, Lindsay Price. Kabar terbaru, Josh sedang menjalin hubungan dengan Julia Jones. Seperti yang diketahui, Julia adalah pemeran Leah dalam film The Twilight Saga. Julialah yang mendampingi Josh saat menghadiri Maui Film Festival di Hawaii, Juni lalu.

Cantik dan punya daya pikat, itulah yang Josh lihat dari diri Julia. Kebetulan, Julia juga suka menulis seperti Josh. Julia juga seorang kutu buku. Ini yang Josh sukai.  Josh tak tertarik  pada wanita yang hanya peduli pada kemewahan. Kali ini Josh bertekuk lutut pada kecerdasan Julia. (Ayu)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?