“Bersyukur saya berhasil menang karena tadinya sempat berpikir, seandainya saya kembali gagal di Wajah Femina untuk yang kedua kalinya, kemungkinan saya akan bekerja kantoran,” kata penggemar Nadia Hutagalung ini. Tahun 2010 lalu sebetulnya Nabila sempat mengikuti pemilihan Wajah Femina, tapi langkahnya terhenti di 120 besar.
Tak ingin menyerah begitu saja, ia mulai banyak bertanya kepada teman-teman model asal Semarang yang telah berhasil terpilih dalam kompetisi Wajah Femina. Melia Octavia Santoso (Pemenang Busana Nasional Wajah Femina 2011) dan Fransiska Angelina (Finalis Wajah Femina 2012) yang sama-sama berasal dari Semarang, menjadi penyemangat dan pengobar ambisinya untuk menjadi salah satu pemenang.
“Saya sering ketemu dan ikut fashion show bersama mereka di Semarang. Kesempatan itu saya gunakan untuk banyak bertanya tentang hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum mengikuti Wajah Femina,” tutur Nabila. Nabila memang termasuk tipe wanita yang tidak mudah menyerah. Ia mengaku selalu mencari solusi ketika terjegal dalam usahanya mencapai apa yang ingin diraihnya.
Bagi Nabila, kemenangan ini ibarat memegang kunci gerbang yang akan mengarahkannya untuk menjadi seorang bintang. Wanita asal Semarang ini mengaku tak sabar ingin segera pindah ke ibu kota dan menjalani babak baru dalam hidupnya.
Di femina, ia mulai menghidupi mimpinya. Dua minggu setelah ditetapkan sebagai Pemenang II Wajah Femina 2013, Nabila langsung mendapat kesempatan pemotretan fashion spread dari majalah femina. Ia juga senang sekali mengetahui bahwa di antara daftar panjang hadiah yang diterimanya, ia mendapat beasiswa S-2 di London School of Public Relations dan belajar di TalkInc. Ia merasa bahwa bekal ilmu yang akan didapatnya nanti mampu menghantarnya menuju impiannya untuk terjun ke dunia akting dan dan presenting.
DESIYUSMAN MENDROFA
FOTO: DOK. FEMINA