Celebrity
Minat Adinia di Belakang Layar

25 Mar 2014


Menilik masa lalu, Adinia Wirasti sebetulnya tak pernah berpikir ingin terjun ke dunia akting. Tetapi bagaikan takdir, peran Karmen si gadis tomboi yang penggila basket di film Ada Apa Dengan Cinta (2002) jatuh ke tangannya.
   
Asti mengaku beruntung bisa mendapat kesempatan menembus dunia sinema yang banyak diimpikan orang. Apalagi, dalam film pertamanya itu ia langsung disandingkan dengan para pemeran yang telah punya nama, seperti Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra.  

Sejak saat itu, Asti nyatanya jadi ketagihan bermain film. Menurutnya, akting bisa memberinya kesempatan bermain-main dengan imajinasi dan emosinya untuk menjadi karakter yang berbeda. “Sebelum syuting dimulai, saya biasanya mengambil waktu untuk mengendapkan emosi agar bisa terhanyut dalam karakter yang dimainkan,” ujarnya.

Tiga tahun setelah AADC, penyuka film kolosal ini kembali mendapat tawaran berakting di film layar lebar berjudul Tentang Dia (2005). Di film yang berkisah tentang persahabatan dua wanita ini, Asti berusaha menjiwai perannya, lagi-lagi, sebagai gadis tomboi, sebaik mungkin. Baginya ini merupakan kesempatan baik untuk lepas dari bayang-bayang kebesaran film AADC sekaligus membuktikan kualitas aktingnya.

Asti langsung dianugerahi piala citra untuk kategori Pemeran Pendukung Wanita Terbaik.  Sejak saat itu, nama Asti pun mulai diperhitungkan di kancah perfilman tanah air.
“Sepertinya, seni peran memang sudah jadi takdir jalan hidup saya. Baru terjun ke film dan langsung mendapat penghargaan paling prestisius semakin membulatkan tekad saya untuk total di dunia ini,” tegas Asti yang sempat khawatir terjebak dengan peran gadis tomboi. Prestasi lainnya adalah meraih piala Maya 2012 sebagai Aktris Pemeran Pembantu Wanita Terpilih di film Arisan! 2.

Membuktikan keseriusannya di dunia film, tahun 2008, Asti terbang ke Los Angeles, Amerika, untuk mendalami studi scriptwriting di NY Film Academy. Harapannya, ia bisa membedah skenario lebih baik lagi dan tak tertutup suatu hari nanti bisa menelurkan karya film sendiri. 

Selain ingin memajukan perfilman tanah air, pecinta yoga ini diam-diam memendam kerinduan ingin melestarikan budaya tradisional sebagai warisan kekayaan tanah air.
“Sejak kecil saya terbiasa mendengar suara gending yang diputar oleh eyang saya dan sering diajak nonton pertunjukan wayang. Kebiasaan itu kini masih saya teruskan sebagai bentuk nostalgia masa kecil,” kata wanita berdarah Jawa ini.

Asti tak hanya menaruh minat pada budaya pertunjukan, tapi juga barang-barang seni.
Mewarisi hobi ayahnya yang bermukim di Bali, Asti mengoleksi batik dan barang-barang kuno seperti patung atau perhiasan kuno dari zaman Majapahit yang sengaja dibuat replikanya.  “Saya bangga dengan peninggalan budaya nenek-moyang kita yang penuh sejarah. Harapan saya, entah dengan cara apa, saya ingin bisa menyebarkan semangat cinta warisan budaya Indonesia,” tutupnya.

REYNETTE FAUSTO




 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?