“Saya melakukan acceptance speech dalam bahasa Korea. Sempat blank sebentar. Untung saya punya contekan di tangan, jadi saya sok asyik saja. Suasana malah menghangat dengan tepuk tangan dan tawa para tamu undangan ketika saya mengakui hal ini,” ungkap Melinda, bercampur senang dan bangga.
Dari seorang model daerah di Surabaya, Melinda punya visi kuat untuk berkibar di dunia fashion internasional. Wajah Femina, menjadi salah satu titik tolak dalam perjalanan karier globalnya. “Ilmu yang diberikan selama karantina Wajah Femina (WF), melebihi ekspektasi saya. Bisa dibilang saya memiliki portfolio yang baik hingga tembus di Fashion TV Asia, adalah buah dari pelatihan saat karantina WF,” Ujar Melinda, yang sering memeragakan busana desainer papan atas dunia di catwalk internasional.
Meski saat mengikuti Wajah Femina ia telah 8 tahun malang melintang di dunia modelling, ia baru merasa benar-benar ‘digodok’ jadi model profesional selama mengikuti karantina Wajah Femina. “Saya dilatih tepat waktu, gampang beradaptasi dan bekerja sama, tahan banting, dan selalu all out saat bekerja. Namun hadiah tak ternilai adalah, saya jadi pribadi yang lebih percaya diri,” lanjut wanita yang berbekal “ijazah” sebagai alumni Wajah Femina, memberanikan diri untuk melamar ke Fashion TV Asia dan dikontrak langsung 3 bulan.
Naomi Jayalaksana
Foto: Dok. Femina