Bagaimana Anda mengawali tahun ini?
Pertengahan Januari ini, saya berangkat ke Seoul, Korea Selatan, untuk menghadiri Asia Model Festival Awards 2014. Di sana, saya dan aktor Adipati Dolken menerima penghargaan Face of Indonesia untuk kategori model senior. Ini merupakan beauty festival terbesar di Asia, diikuti 14 negara di Asia dan ditonton sepuluh ribu orang di Korea. Serunya lagi, ini menjadi kesempatan pertama saya untuk berjalan di red carpet bersama para selebritas Korea yang juga hadir. Dibalut gaun rancangan Priyo Oktaviano, saya tampil di red carpet dalam suhu cuaca sekitar minus 10 derajat.
Apa yang Anda nantikan dari Imlek?
Bagi saya, Imlek adalah kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga, karena saya berasal dari keluarga besar, dan ada sanak famili yang tinggal di luar kota dan luar negeri. Pada malam tahun baru, seluruh keluarga yang tinggal di Indonesia akan berkumpul di rumah kakak ibu saya di Surabaya untuk makan bersama. Suasana sepanjang malam juga makin seru saat kami ramai-ramai bermain kartu. Tapi, akhir-akhir ini saya agak ketar-ketir kalau menghadapi keluarga besar saat Imlek, karena sudah mulai sering ditanya kapan nikah, ha…ha…ha….
Perayaan Imlek yang paling berkesan?
Saya pernah merayakan Imlek di Singapura saat tengah mengikuti acara modeling, bersama kerabat yang tinggal di sana. Di luar negeri, khususnya di Singapura, suasana perayaan Imlek memang lebih terasa. Apalagi, saat saya masih kecil, tidak ada hari libur khusus untuk merayakan Imlek di Indonesia, sehingga sulit berkumpul dengan keluarga yang tinggal di luar kota. Saya mulai merasakan perbedaannya sejak zaman Gus Dur (mantan presiden RI, Abdurrahman Wahid), ketika Imlek mulai dapat dirayakan dengan bebas. Saya merasa bahwa keberadaan etnis Tionghoa mulai diakui.
Apa rencana Anda di tahun ini?
Mengembangkan karier setelah tidak lagi aktif di dunia modeling. Bidangnya berbeda, tapi tidak jauh dari dunia modeling. Saya belum bisa bicara banyak tentang ini, tapi yang jelas, sekarang saya sedang mengumpulkan tekad dan waktu.
Anda percaya ramalan shio?
Saya lumayan suka membacanya, tapi untuk senang-senang saja. Ramalan yang bagus saya amini, kalau yang kurang bagus saya jadikan motivasi diri dan bekal untuk berjaga-jaga, mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Pada akhirnya, saya lebih meyakini kehendak Tuhan.
Puji Maharani
