Celebrity
Melejit Berkat Rumana

16 Jul 2014


Tak banyak bintang baru yang bisa menyamai prestasi Citra Kirana (20) di dunia sinetron. Tak sampai 5 tahun terjun di dunia akting, ia sudah membintangi enam sinetron yang memiliki durasi tayang hingga ratusan episode dan tiga FTV. Tahun 2013 lalu, bintangnya bersinar terang. Ia berhasil membawa pulang tiga penghargaan bergengsi: Aktris Terfavorit Panasonic Gobel Award, Aktris Terfavorit Indonesia Kids Choice Awards, dan Aktris Sinetron Terpuji Festival Film Bandung. Selain ingin  makin memantapkan kemampuan aktingnya dengan mengeksplorasi banyak peran, ia juga tengah sibuk memulai bisnis baru.

Melejit berkat Rumana

Nama Citra melejit dan dipuji penikmat sinetron setelah ia berperan sebagai Rumana dalam sinetron Tukang Bubur Naik Haji. Wajah cantik dan sikapnya yang lembut berhasil menghidupkan sosok Rumana, seorang wanita muslim intelek lulusan Kairo yang taat beragama. Sinetron ini pun meraih rating tinggi dan telah dibuat hingga 1.000 episode lebih.
Awalnya, cukup sulit bagi Citra, yang sebelumnya justru lebih banyak memerankan tokoh antagonis, untuk berperan sebagai Rumana. Menurut wanita kelahiran 23 April 1994 ini, ia sempat takut ketika membaca dialog Rumana yang banyak mengangkat soal agama dan hadis nabi. “Karena takut salah, bebannya jadi lebih besar. Tapi, saya banyak dibantu sutradara dan pemain lainnya, dan juga mulai mempelajari hadis-hadis,” katanya, bersyukur.
Meski begitu, ia mengaku sempat tak percaya diri dengan aktingnya sebagai Rumana. Jadi,  tiap selesai satu episode ditayangkan, ia langsung sibuk meminta pendapat orang tua dan ketiga kakaknya. Kritik dan masukan dari mereka inilah yang ia gunakan untuk memperkaya perannya sebagai Rumana.
“Mereka mengomentari tatapan mata saya yang masih terlalu galak atau lirikan mata saya yang mereka anggap nakal. Mungkin karena terbiasa dengan peran antagonis, ya, jadi saya masih suka terbawa,” katanya, sambil tertawa. 
Sebelum berperan sebagai Rumana, wanita yang memiliki tinggi 173 cm dan berat 58 kg ini terlebih dahulu bermain di sinetron Nikita (2010), Ketika Cinta Bertasbih Spesial Ramadhan (2010), Safa dan Marwah (2010), Dewa (2011), dan Putri yang Ditukar (2011). Meski berangkat dari peran-peran antagonis, namanya justru melambung ketika ia memerankan tokoh protagonis di Tukang Bubur Naik Haji.
Hingga saat ini, Citra mengaku masih sibuk syuting Tukang Bubur Naik Haji dari hari Senin hingga Sabtu. Meski sudah mencapai 1.000 episode lebih, sepertinya sinetron tersebut masih terus diperpanjang episodenya. Citra mengaku senang-senang saja karena itu berarti sinetronnya masih digemari penonton. “Walaupun nanti harus berakhir, semoga memang karena jalan ceritanya, bukan karena sudah tidak ada penonton sehingga harus berhenti begitu saja,” ungkap wanita berkulit putih ini.
 Dua tahun memerankan tokoh Rumana dan harus menjalani syuting striping  tiap hari tentu tak mudah. Apalagi, ia sudah menekuni sinetron sejak usia sangat belia, 13 tahun. Citra pun merasakan pentingnya menjaga mood agar totalitas aktingnya tercapai. “Ketika memilih karier ini, saya sudah tahu apa yang saya ingin capai. Meski melelahkan, saya senang karena saya mendapatkan semua yang saya inginkan,” katanya.
Sekarang, popularitas mengikuti ke mana pun langkahnya pergi. Ia  makin menyadari, kini ada banyak pasang mata yang memperhatikan perilakunya. Apalagi, perannya sebagai Rumana sering membuatnya diidentikkan dengan sosok wanita religius. Citra tidak merasa terbebani, ia justru menjadikan citra ini sebagai pembatas perilakunya. “Ke mana-mana orang mengenali saya sebagai Rumana, wanita baik-baik. Penilaian itu justru melindungi saya karena membuat saya menjaga perilaku dan sikap agar tidak kebablasan,” ungkap wanita yang rutin fitness  tiap minggu ini.
Selain itu, menurutnya, berperan sebagai Rumana membuat ia tak pernah dihujat atau dimarahi ibu-ibu. “Kalau disamperin, paling  cuma dicubit gemes. Enggak sampai dimaki-maki. Lucunya, mereka suka bertanya kapan saya mau memakai hijab seperti Rumana,” kata Citra, tersenyum. (Faunda Liswijayanti)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?