Celebrity
Mark Harmon: Pria Manis Dari Masa Ke Masa

8 Jul 2014


Ia berjaya di layar kaca. Sudah wira-wiri di televisi sejak 30 tahun yang lalu, Mark Harmon termasuk yang konsisten berada di jalur akting. Satu lagi yang tidak berubah: wajahnya yang terus-menerus ‘manis’ sepanjang masa. Hanya, kali ini dalam versi lebih matang. Tak mengherankan, ia pernah menjadi salah satu tokoh Sexiest Man Alive versi majalah People,  tahun 1986.

Terakhir, sebagai agen khusus Gibbs di serial NCIS, aktingnya masih mencuri perhatian pemirsa, walaupun telah memasuki tahun ke-11.  “Kami mampu bertahan di sini karena kami tidak terlalu bagus untuk menarik perhatian semua orang, tetapi tidak  bagus-bagus amat untuk dihentikan,” ujarnya, sambil tertawa. Ucapannya ini tentu bermaksud merendah, karena NCIS setidaknya ditonton oleh lebih dari 20 juta orang   tiap minggu.   

Melihat kesuksesannya sekarang tak lepas dari perjalanan panjang pria yang lahir 2 September 1951 ini menembus Hollywood. Sempat menjadi pemain football profesional semasa kuliah, bekerja di agensi periklanan, dan menjadi penjual sepatu untuk para atlet, tak membuat hatinya berhenti gelisah. Ia mulai menjajal dunia akting saat berkenalan dengan Jack Webb, pemain serial Dragnet, yang memberikannya posisi bintang tamu dalam serial drama Adam 12 (1968 -1975).

Tampaknya, Harmon mesti berterima kasih kepada wajah ganteng dan tubuh atletisnya. Karena, waktu itu ia bisa tampil di televisi tanpa perlu menghafalkan banyak dialog. “Tokoh yang saya mainkan tidak ada namanya. Kadang-kadang jadi polisi, kadang-kadang jadi petani,” tutur suami dari Pam Dawber ini kepada USA Today.

Setelah bermain dari satu opera sabun ke opera sabun lainnya, ia berperan sebagai dokter bedah di serial drama St. Elsewhere di musim kedua. Isu mengenai AIDS yang saat itu sedang hangat-hangatnya secara tidak langsung mengangkat pamornya. “Informasi mengenai AIDS ini sangat penting, karena pada masa itu AIDS hanya terkait dengan gaya hidup sekelompok tertentu, dan itu salah,” katanya, kepada Entertainment Weekly.    
 
Melihat figur tubuhnya yang prima hingga usianya yang menginjak 62 tahun, tidak lepas dari gaya hidup sehat yang telah mendarah daging dalam dirinya. Diakuinya, jika dulu ia rutin berlatih di pagi hari semata-mata karena kewajibannya sebagai atlet, sekarang ia lebih bijak menyikapinya. “Saya mulai belajar untuk peduli pada diri sendiri. Mencoba makanan yang sehat dan istirahat cukup. Saya tidak melakukan hal yang sama ketika usia saya masih 20-an,” katanya, pada sebuah wawancara.

Jika dulu ia terbiasa berlari antara 90 km - 100 km  tiap minggu, kini ia memilih pilates untuk menjaga kebugaran dan postur tubuh. “Sejak saya mengalami cedera pundak, saya dianjurkan untuk pilates. Dan ternyata ini dua kali lebih berat dibandingkan berlari!” tambah pria yang memilih menjadi tukang kayu jika tidak berakting ini.

Rully Larasati

       



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?