Celebrity
LINDSAY LOHAN: GADIS PENGGILA PESTA

20 Dec 2013

Dahulu, bintangnya luar biasa terang. Di usia belia, Lindsay Lohan (27) telah mencicipi popularitas Hollywood. Namun, di usia kurang dari 20, dia tertangkap basah menyimpan kokain di mobilnya. Sejak itu, drama hidupnya menjadi ‘santapan’ paparazzi. Enam kali masuk rehabilitasi, dua kali mendekam di penjara membuat ia ‘kaya’ pengalaman hidup. Setelah keluar dari rehabilitasi yang ke-6, gadis extraordinary ini siap menyambut hidup baru.  

GADIS PENGGILA PESTA
Tak ada yang menyangka bahwa hidup Lindsay Lohan akan berubah total saat ia memutuskan pindah dari kampung halamannya di New York ke Los Angeles (LA) untuk mengejar karier akting pada tahun 2004. Saat itu, karier Lindsay tengah menanjak setelah menandatangani kontrak untuk 3 film Disney, Freaky Friday, Mean Girls, dan Herbie: Fully Loaded. Di LA, ia tinggal di sebuah apartemen bersama sahabatnya sesama aktris, Raven Symone.  

Selama tinggal di LA, hari-harinya sibuk dengan pesta ke pesta. Gemerlap popularitas, uang yang berlimpah, dan tak ada orang tua yang mengawasi membuatnya bebas melakukan apa pun. Bersama Paris Hilton, Kim Kardashian, Nicole Richie, nama Lindsay dikenal sebagai salah satu ratu pesta.

Dalam wawancara dengan Piers Morgan, dalam Daily Mail pada Mei 2013 lalu, Lindsay mengakui ia mulai kehilangan kontrol  hidupnya ketika ia pindah ke LA. “Saya rasa hidup saya keluar jalur sejak pindah ke LA ketika masih sangat remaja.”

Kala itu, di saat karier aktingnya sedang menanjak, Lindsay mengalami guncangan hebat dalam hidupnya. Kedua orang tuanya, Michael Lohan dan Dina Lohan, bercerai pada tahun 2005. Michael yang berprofesi sebagai trader commodity exchange di Wall Street ketahuan berselingkuh dan melakukan tindak kekerasan rumah tangga kepada istrinya.  

Kekecewaan Lindsay akan perceraian orang tuanya makin diperparah oleh kenyataan bahwa ayahnya terjerat kasus narkoba dan masuk penjara. Merasa tak memiliki pegangan, Lindsay mulai mencoba alkohol sebagai pelarian dari tiap masalahnya.

Pada Januari 2007, untuk pertama kalinya Lindsay masuk pusat rehabilitasi. Ia secara sukarela memeriksakan dirinya ke Wonderland Center di LA. “Ini keputusan proaktif untuk merawat kesehatan saya,” ujarnya, kepada People. Ia kemudian kembali bekerja dan menyelesaikan film I Know Who Killed Me di sela-sela masa 30 hari rehabilitasinya. Sayang, film tersebut menuai banyak kritik buruk dan tidak masuk jajaran box office. Sejak itulah, aura bintang Lindsay perlahan meredup.  

Di usianya yang kurang dari 20 tahun, Lindsay kembali menarik perhatian media dengan sebuah insiden. Sepulang clubbing, mobil Mercedes yang ia kendarai menabrak trotoar. Polisi menangkapnya, dan ia diketahui mengendarai mobil dalam pengaruh alkohol.

Ketika Lindsay dirawat di rumah sakit, polisi menemukan kokain yang menyebabkan ia kecelakaan. Namun, tujuh jam kemudian ia dinyatakan bebas dengan jaminan 25.000 dolar AS (Rp250 juta). Sejak itu, dirinya terus dibuntuti paparazzi.
 
“Saya tak percaya kepada semua orang. Ibu menyuruh saya pulang ke New York, namun saya tidak mendengarkannya,” jelas Lindsay, beberapa saat setelah ia keluar dari rumah sakit. Tak lama kemudian, ia masuk rehabilitasi di Promises Treatment Center di Malibu.

Ironisnya, hanya berselang dua minggu, Lindsay kembali masuk rehabilitasi. Ia ditangkap polisi dengan banyak tuduhan, mengemudi di bawah pengaruh alkohol, larangan izin mengemudi, dan kepemilikan kokain.  

Dalam sebuah pernyataan di Radar Online, ia menyebutkan, “Hidup saya tak terkontrol karena kecanduan alkohol dan obat-obatan.” Kepada Harper’s Bazaar ia mengaku harus bertanggung jawab atas perbuatan yang ia lakukan. “Saya pergi ke klub tiap malam, saya sangat kesepian, ini menyebabkan saya tidak fokus,” jelasnya, meratapi nasibnya.  

Namun, Lindsay adalah wanita yang tegar. Ia secara tegas mengatakan, menanggung konsekuensi atas perbuatannya. Ia bersyukur melewati semuanya. “Sekarang saya merasa bersih, saya punya tujuan dan harus bekerja untuk mencapainya,” ungkapnya selepas rehabilitasi.  

Lepas dari kasus narkoba yang menjeratnya, lagi-lagi ia menuai kontroversi publik, Lindsay dikabarkan menjalin hubungan spesial dengan seorang DJ lesbian asal Inggris, Samantha Ronson. Mereka terlihat akrab dalam berbagai acara.

“Saat bersama Samantha, saya tak bisa melepaskannya, saya tak mau kesepian,” jelas Lindsay kepada Mail Online. Namun, ayahnya menentang keras hubungan Lindsay dan Samantha.

Dalam sebuah wawancara dengan Huffington Post, ayahnya, Michael, menegaskan, “Lindsay sebenarnya anak yang baik sebelum terpengaruh oleh Samantha. Sam mendompleng kepopuleran Lindsay dan menghancurkan karier anak saya.” Meski ditentang keras, hubungan Lindsay dan Samantha sempat bertahan selama satu tahun.   

Masalah seolah datang kepadanya tanpa henti. Lagi-lagi Lindsay dicerca oleh publik karena tindak pencurian. Bulan Februari 2011, ia dituduh mencuri kalung senilai 2.500 dolar AS (Rp25 juta) di sebuah toko perhiasan di LA. Namun, ia kuat membantah, “Saya tidak pernah mencuri, saya tidak dibesarkan untuk berbohong, menipu, atau mencuri.” Ia mengaku, pramuniaga toko tersebut yang meminjamkannya. Pada bulan April, ia dijatuhi hukuman penjara dan 480 jam pelayanan di masyarakat.

Daria Rani Gumulya



 


MORE ARTICLE
polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?