Celebrity
Keseharian Miko

30 Jun 2013


Orang mengenalnya sebagai pria konyol yang kerap didera  berbagai tragedi kisah cinta yang tidak berujung bahagia. Setidaknya, hal inilah yang terbaca dari keenam buku yang berkisah tentang kehidupan pribadi pria bernama lengkap Dika Angkasaputra Moerwani (28) ini.

Di luar halaman buku, pria kelahiran Jakarta, 28 Desember 1984, ini punya lebih dari 4,5 juta follower di akun Twitter-nya. Serial komedi Malam Minggu Miko, yang disutradarainya, ‘meledak’ di televisi maupun di dunia maya. Menyusul dua film komedi romantis dari bukunya, juga akan segera tayang di bioskop. Benarkah sosoknya senaif dan sekonyol karakter yang kerap ditampilkan dalam  tiap karyanya?

Keseharian ‘Miko’
Ambisius, dingin, dan kreatif. Begitulah Dika menerjemahkan dirinya ke dalam tiga kata. Bagi mereka yang hanya mengenal pria ini melalui karyanya, mungkin ini agak mengagetkan. Terlebih untuk dua kata pertama, yaitu ambisius dan dingin. Rasanya, kata-kata itu terdengar kurang match dengan sisi Dika sebagai sosok yang cenderung terlalu santai dan superkonyol di  tiap karyanya.

“Tapi, seperti itulah saya,” ujar Dika meyakinkan femina, saat ditemui di tengah hiruk pikuk persiapan syuting kompetisi standup comedy yang diselenggarakan salah satu stasiun TV swasta. Meski selalu berusaha mengulas senyum,  gurat kelelahan terlihat jelas di wajahnya yang petang itu terlihat kusut. “Saya sedang terserang flu. Mungkin karena kecapekan,” terangnya.

Jadwal hidupnya memang sangat padat. Berawal di bulan November 2012, dengan produksi film pendek 26 episode Malam Minggu Miko yang digarapnya hanya dalam waktu 3 bulan. Bukan pekerjaan ringan, mengingat tiga peran diembannya sekaligus, yaitu sebagai penulis skrip, merangkap sutradara dan pemain.

“Minimal dalam seminggu saya mengerjakan dua episode. Mulai on camera sejak pukul 7 pagi, dan baru selesai pukul 3 pagi di hari berikutnya. Kalau tidak sedang berakting sebagai Miko, saya ada di belakang kamera sebagai sutradara. Segila itulah jadwal hidup saya,” ungkap Dika, menceritakan kesehariannya yang nyaris tanpa jeda.

Kesibukan ini berlanjut di bulan Februari. Tepatnya  di hari Valentine, 14 Februari 2013, yang menjadi syuting perdana film terbarunya, Cinta dalam Kardus. Selain sebagai pemain, ia berduet dengan sang sutradara, Salman Aristo, dalam penggarapan skripnya. Lepas film ini, menyusul film Cinta Brontosaurus, kelanjutan dari film Kambing Jantan (2007), yang mulai syuting  pertengahan Maret 2013. Lagi-lagi, ia merangkap peran sebagai aktor dan penulis skrip.

Pria yang mengaku sangat rumahan ini mengobati kelelahannya dengan mengadopsi prinsip la dolce vita (hidup itu indah). Ketika ia sudah merasa cukup, ia tak ingin melakukan apa-apa lagi hingga beberapa lama. “Kalau sedang burnout begini, saya inginnya membayangkan sedang berlibur ke Seminyak, Bali. Menyewa vila, lengkap dengan kolam renang dan bale-balenya. Bangun tidur pagi-pagi, keluar membaca buku, santai, sambil menunggu makanan yang sedang dimasak oleh chef,” ungkap Dika, sembari mengulas senyum.(NAOMI JAYALAKSANA)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?