Celebrity
Kerja Keras Paramitha Rusady

9 Jun 2014

Akhirnya, femina bisa juga bertemu aktris dan penyanyi Paramitha Rusady,  usai ia syuting Just Alvin di Metro TV. Di talk show yang kali itu membahas tentang kecantikan wanita,  Paramitha disandingkan dengan Annisa Pohan (32), Alexandra Gattardo (29), dan Laura Basuki (26). Usia Paramitha yang akrab dipanggil Mitha ini memang terpaut cukup jauh dari bintang tamu lainnya. Namun, meski dua tahun lagi  usianya menginjak kepala 5, penampilan Mitha sama kinclongnya dengan  mereka. Apa rahasianya?
   
"Saya anti operasi plastik,” tegasnya. Bahkan, ia meminta femina menekan dagu dan pipinya untuk mengecek sendiri kebenaran kata-katanya. Buat Mitha, inner beauty jauh lebih bisa dipercaya. “Buatlah diri selalu merasa enjoy, bersikap tulus dan menjaga kesehatan. Itu rahasia kecantikan sesungguhnya,” lanjutnya.
 
Memang, daripada operasi plastik, Mitha lebih percaya pada perawatan dari dalam diri, selain rasa happy.  Ia sangat selektif memilih makanan dan minuman yang akan diserap tubuhnya. Banyak minum air putih serta konsumsi buah dan sayuran menjadi menu wajibnya. Ia pun tak lupa meminum jamu. "Saya percaya, apa yang kita serap itulah yang akan kita pancarkan. Kecantikan itu bukan dari apa yang dipoleskan di wajah,“ katanya membagi resep kecantikannya. Meski demikian, untuk perawatan wajah, ia tak menampik teknologi tertentu. Ia misalnya melakukan facial gold dan diamond peel untuk merawat kecantikannya.

Selain masih tampak awet muda, tubuh Mitha pun masih dihiasi lekuk indah. Dengan tinggi 161 cm dan berat  di angka 55, ia tetap bisa membuat para wanita melirik iri. Bobot yang bertambah justru menonjolkan lekuk tertentu dari tubuhnya. Padahal, Mitha mengakui, ia sesekali masih makan mengikuti insting tubuhnya. Misalnya, ia mengaku tetap konsumsi daging. Jika keinginan itu datang, Mitha tak menampik steak jadi santapannya. Bahkan bisa dihabiskannya tandas, seperti saat ia makan malam bersama femina. "Terkadang iri juga dengan tubuh artis-artis muda yang kurus-kurus. Namun, saya tak mau memaksakan diri untuk mengembalikan bobot seperti dulu di angka 45 kg. Bagaimanapun, usia sudah bertambah dan saya juga kini berstatus ibu. Yang penting menjadi cantik pada usianya saja, rasanya sudah cukup,” tambahnya, bijak.
    
Tidak memaksakan diri dan lebih bijak, itu kini yang tampak pada pribadi selebritas yang pernah menjadi diva di perfilman Indonesia  tahun ‘80 dan ‘90-an ini. Puluhan film telah ia perankan, antara lain Ranjau-Ranjau Cinta, Merpati Tak Pernah Ingkar Janji, Blok M, Si Kabayan Saba Kota  dan Catatan Si Boy.
   
Ketika masa keemasan film meredup, ia hengkang ke dunia sinetron. Di sini, ia pun menjadi ikon. Tak kurang dari 35 judul sinetron ia mainkan, sejak tahun 1992. Saat itu Mitha memang jadi rebutan, karena ia tak sekadar berperan, tapi selalu berusaha sekeras mungkin menjiwai karakternya.
   
Dari dunia film, namanya berkali-kali menjadi nominator  Festival Fim Indonesia (FFI), sedangkan dari sinetron ia pernah dianugerahi Bintang Drama Televisi Wanita Terfavorit dan Bintang Televisi Wanita Terfavorit versi Panasonic Award dan Festival Sinetron Indonesia.
   
Selain akting, Mitha menjadi penyanyi dan pencetak lagu hit, khususnya untuk soundtrack film, antara lain lewat lagu Merpati Tak Pernah Ingkar Janji, Janjiku, dan Karmila. Bahkan, bersama Ita Purnama Sari dan Sylvana Herman, ia membentuk trio Tiga Dara. Suara merdu didukung gaya centil mereka, trio wanita cantik ini menghasilkan BASF Award 1991.

“Saya sudah pernah melalui dan melakukan banyak hal. I’ve had enough. Banyak hal yang dulu membuat saya tergiur, kini saya anggap biasa saja. Tapi, kalau untuk belanja busana, terkadang saya masih tergoda. Apalagi jika melihat desain yang unik,” ujarnya, tertawa.

Mitha kini lebih memilih memperkaya batin dan fokus membesarkan anaknya, Adrian Tegar Maharaja Bago (7). Anak telah total mengubah dirinya. Ia mengaku, dulu, setidaknya ia butuh 1 jam untuk berdandan. Tapi, demi mengantar anak sekolah, ia bisa menyulap wajah dalam 5 menit. “Dulu, bangun tidur banyak ritual yang saya lakukan dan tidak sebentar. Misalnya, saya akan dipijat dulu oleh si mbok dengan perlahan-lahan. Sekarang, begitu anak memanggil, seperti serdadu, mata saya langsung siaga,” katanya, lagi-lagi sambil tertawa.

Kini, meski jarang tampil di TV, Mitha masih aktif dalam kegiatan. Tahun kemarin, ia terlibat dalam sinetron Kutunggu Kau di Pasar Minggu. Ia juga sempat berperan sebagai istri Bung Karno, Inggit Ganarsih, dalam fim Ketika Bung Di Ende. Jadwal menyanyi pun terhitung cukup padat, termasuk tampil di panggung kampanye saat  pilkada dan pemilu. Mungkin, karena ia cukup sering muncul di arena kampanye, tawaran terjun ke dunia politik pun berdatangan.

Tapi, ayahnya,  RM Yus Rusady Wirahaditenaya (83), belum mengizinkan. “Ayah menilai dunia politik terlalu keras bagi saya. Beliau pun percaya  tiap orang itu diciptakan Tuhan punya porsinya masing-masing.  Porsi saya adalah akting dan menyanyi.  Itu tak boleh disia-siakan,” ungkap Mitha.

Nasihat ayahnya yang seorang veteran perang gerilya inilah yang menjadi pegangan Mitha. Ia tetap percaya akting dan menyanyi sebagai jalan hidupnya. Meski dunia ini penuh persaingan, Mitha sangat yakin bisa eksis asalkan sungguh-sungguh berusaha. “Saya tak sungkan bekerja keras, karena saya penganut paham perempuan itu harus bekerja. Bekerja untuk punya penghasilan, untuk mengekspresikan diri, tapi orientasinya bukan uang. Money will follow if you’re succeed,” katanya.

Bukankah penghasilan selama 30 tahun lebih bekerja sudah mencukupi?  “Betul. Tapi, pekerjaan di bidang ini tak selamanya datang jika tak berusaha. Masalahnya, saya kini punya anak, dan saya   sudah hidup pada standar kualitas tertentu. Rasanya sulit jika harus menurunkan standar ini hanya gara-gara malas berusaha,” ujarnya, tegas.
Karier Mitha memang cemerlang. Namun sayang, dalam kehidupan pribadi, Mitha beberapa kali tersandung. Di tahun 2012, ia bercerai untuk kedua kalinya. Apakah ia akan menikah lagi? Baginya, dua kali menikah lalu bercerai bukanlah kegagalan. Ia menganggapnya sebagai jodoh yang hanya sampai di sini saja. “Saya seorang extraordinary woman dengan prinsip-prinsip yang mungkin juga tak mudah dihadapi. Jadi, menikah lagi memang rasanya bukan sesuatu yang mudah bagi saya,” ujarnya, bijak. (f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?