Celebrity
Jennifer Lawrence: Sang Pekerja Keras

24 Jul 2013


Jennifer Lawrence (22) remaja sebetulnya tak pernah bermimpi menjadi seorang aktris, sekalipun di masa sekolahnya dulu ia aktif mengikuti kegiatan teater dan modeling. Namun, nasib berkata lain. Perjumpaannya dengan pencari bakat pada tahun 2006 membuka jalan kariernya di dunia hiburan.

Keberuntungan wanita kelahiran Kentucky, 15 Agustus 1990, ini terjadi saat ia menarik perhatian seorang agen pencari bakat. Saat itu Jennifer masih berusia 14 tahun dan tengah berlibur musim semi bersama keluarganya di New York. Sang pencari bakat meminta izin untuk memotret Jennifer dan tak lupa mencatat nomor telepon ibunya.

Keesokan harinya Jennifer diminta mengikuti screen test untuk sebuah drama TV berjudul Company Town, serial yang menjadi debutnya di dunia akting. Ia berhasil mendapatkan peran itu dan menetap sementara di New York selama pengambilan gambar. Baru pertama kali  berakting, bakat besarnya pun tak terbendung. Ia langsung memperoleh penghargaan Young Artist Award for Outstanding Young Performer.

Jennifer akhirnya tahu apa yang ia inginkan dalam hidupnya. Sepulang dari New York, ia langsung melupakan keinginannya untuk menjadi seorang dokter. Ia mantap memilih akting sebagai jalan hidupnya. Untuk itu, ia menunjukkan komitmennya dengan segera menyelesaikan pendidikan SMU dua tahun lebih cepat.  Tidak main-main, ia lulus dengan IPK 3,9.

Kemudian, ia kembali ke kota Big Apple untuk meniti karier aktingnya sebelum akhirnya hijrah ke Los Angeles bersama seluruh keluarganya. Mudah diduga, keputusan itu  makin memuluskan jalan karier Jennifer. Sejak kepindahannya, namanya terus menghiasi daftar bintang tamu  serial televisi di Amerika, mulai dari Monk, Not Another High School Show, Medium, hingga Cold Case.

Setahun malang-melintang menjadi bintang tamu di berbagai serial TV, akhirnya kesempatan untuk membintangi peran penting dalam sebuah komedi situasi, The Bill Engvall Show (2007-2009), datang juga. Di serial itu, ia berperan sebagai anak seorang konselor keluarga yang diperankan oleh komedian terkenal AS, Bill Engvall.

“Saat berusia 15-16 tahun, saya payah banget karena tak tahu apa yang saya kerjakan. Tapi, setelah serial ini, saya mulai fokus,” kata Jennifer. Tak heran, sejak itu namanya pun  makin berkibar di Hollywood. Sederet peran menantang untuk film layar lebar akhirnya jatuh ke tangan mantan cheerleader ini.

Kesuksesan saga The Hunger Games membawanya pada puncak ketenaran. Pada waktu itu, Jennifer dibayar ‘hanya’ sebesar   500.000 dolar AS. Tak disangka-sangka, film yang memakan biaya  78 juta dolar AS ini berhasil meraup sekitar 691,2 juta dolar AS dari penayangannya di seluruh dunia. Jennifer kemudian dibayar 10 juta dolar AS  untuk bermain dalam sekuel keduanya, Catching Fire, yang akan tayang November nanti di Amerika.

Nama Jennifer Lawrence pun kini seakan menjadi jaminan box office. Lihat saja keuntungan yang diraih Silver Linings Playbook. Film yang pembuatannya hanya memakan biaya  21 juta dolar AS ini bisa meraup  232,1 juta dolar AS dari pemutarannya di seluruh dunia.

 Maka, tak banyak yang terkejut saat majalah TIME mengeluarkan daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia, JLaw adalah salah satu di antaranya. Profil Jennifer dalam Time 100 ini ditulis dengan indah oleh Jodie Foster. “Jen memang pandai berakting. Tapi, dirinya sendiri memiliki tatapan mendalam yang menyiratkan penderitaan hidup. Berita baiknya, ia punya alter ego yang humoris, pemberani, berjiwa bebas, bersuara serak seksi, menggilai junk food, dan tomboy,” tulis Jodie.

Kini, di sela kesibukannya syuting film American Hustle bersama Christian Bale, Bradley Cooper, dan Amy Adams, Jennifer tengah mempelajari dunia penyutradaraan. Sepertinya, Jennifer tak puas hanya sekadar bermain bagus, tapi ingin juga bisa menciptakan karya film yang bermutu. Tahun 2014 nanti, ia akan muncul kembali dalam film sekuel X-Men: Days of Future Past dan melanjutkan seri ketiga The Hunger Games: Mockingjay- part1.(RFF)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?