Dari dulu kami menginginkan nama anak dari bahasa Indonesia. Seperti juga nama saya yang diambil dari Indonesia, yang berarti anak pertama, atau nama suami, yang berarti anak kedua. Nama yang simpel, bukan? Kami berdua penyuka sesuatu yang sederhana. Komposisinya harus ada unsur perpaduan nama saya dan nama suami, tapi juga mengandung arti yang bagus. Ketika sedang mencari nama untuk Dru, suami sedang membaca Baghavad Gita. Di situ, ada nama tokoh Drupadi dan Drupada. Lalu terpikirlah untuk mengambil nama ‘Dru’-nya saja, yang kebetulan pula terkandung unsur Dwi dan Widi. Kami lalu mencari arti lain dari Dru. Dalam bahasa Jerman ada nama Drew, yang berarti pilar kayu. Ada pula Drew yang berarti anak yang baik dan cakap. Jadi, kami pikir, Dru adalah nama yang tepat.
Sedangkan nama Widuri, sebenarnya nama perpaduan kami bertiga, Widi, Dru, dan Dwi. Dalam bahasa Indonesia, Widuri juga berarti batu intan pertama. Kebetulan lagi, suami penyuka lagu-lagu Indonesia zaman dulu, ada salah satu lagu berjudul Widuri. Kami memanggil Widuri dengan sebutan Wuri. (f)
