Celebrity
Gading Marten Idolakan Ayah

30 May 2012

Tak bisa dihindari, perpisahan Roy Marten dengan ibunya, Farida Sabtijastuti, memberinya pelajaran berharga. Tapi, itu tak membuatnya terseok. Justru Gading menjadi pribadi tegar seperti sekarang.

“Tak hanya dari Papa, saya juga belajar dari rumah tangga kakak saya yang bubar di tengah jalan. Menurut Papa, lebih baik sedikit terlambat berumah tangga daripada buru-buru dan berujung pada perpisahan. Kita memang harus menikahi orang yang sangat kita cintai dan punya visi misi sama dalam membangun keluarga. Cinta dan logika harus sejalan,” ungkap Gading, yang mengaku sebagai pria setia.

Ia menambahkan, fisik bukanlah kriteria utama dalam mencari pasangan. Itu sebabnya, jika menengok ke belakang, tipe wanita yang pernah dikencani Gading pun tak pernah sama secara fisik.

“Saya senang wanita yang sederhana. Tak hanya menyayangi saya, tapi juga keluarga besar saya dan bisa menerima semua hal tentang saya. Saya menemukan ini pada pribadi Gisel. Kecantikan dan suaranya yang bagus adalah bonus untuk saya,” ungkap Gading, tentang kekasihnya. 

Bagi Gading, walaupun usia Gisel jauh lebih muda darinya, Gisel selalu tahu cara memanjakan dirinya. Perhatian kecil sang kekasih, seperti membawakannya sarapan ke lokasi syuting,  menyanyi untuknya, mampu menghangatkan hati Gading yang sudah 4 tahun sendiri. 

“Dulu Papa dan Mama Anna hanya berhubungan 3 bulan, lalu menikah. Nasihat Papa, kalau sudah cocok, tidak perlu menunggu lama. Mama juga menyarankan agar kami menikah di Bali. Sekarang, kalau dapat informasi soal tempat yang bagus di Bali, atau pakaian pengantin yang indah, saya share ke Gisel. Semoga kami bisa menikah tahun depan,” ujar Gading, bersemangat.

Tak hanya soal rumah tangga, Gading juga banyak belajar dari pengalaman jatuh bangunnya kehidupan sang ayah. Puncaknya, saat Roy kedapatan menggunakan narkoba dan harus mendekam di penjara. Sebagai anak, ia begitu terpukul. 

“Saya mengidolakan Papa. Dari kecil, saya anak yang penurut dan termasuk yang tidak pernah dimarahi, gak neko-neko, dan anak berprestasi. Papa sangat sayang kepada saya. Tiba-tiba Papa tersandung kasus, perasaan saya campur aduk. Sedih, mau marah, bingung. Tapi tak lama, karena saya tahu Papa butuh dukungan. Sampai sekarang pun saya tidak pernah bertanya bagaimana kronologisnya. Yang penting, saya sepenuhnya memberi support untuk Papa,” ungkapnya.

Pria yang baru saja merayakan ulang tahunnya pada 8 Mei  ini menambahkan, seorang teman pernah berkata seperti ini kepadanya: “Kamu bisa seperti ini karena ayahmu. Apa pun yang terjadi, dia adalah ayahmu. Sedangkan saya, tidak tahu siapa ayah saya.”

Perkataan itu sangat menyentuh perasaannya. Ia mengingat, banyak hal positif yang sudah ditanamkan sang ayah kepadanya. Ia tak mau, satu kesalahan sang ayah merusak hubungan mereka. Sampai kapan pun, ayahnya tetap menjadi sosok terbaik dalam hidupnya. 


Trifosa Dewi




 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?