Celebrity
DMC Sulap dan Eksplorasi Budaya

5 Mar 2015


Drummond William Thomas Money-Coutts atau tenar dengan nama DMC termasuk salah satu pesulap muda yang dengan mampu melejitkan namanya sebagai pesulap inovatif di era yang baru ini. Setelah membuat beberapa video tentang sulap yang ia tayangkan di YouTube, DMC kemudian mendapatkan tawaran untuk membuat acara televisi sendiri dari National Geographic Channel. Program acara berjudul Card Shark ini pun ditayangkan di seluruh dunia.

Sejak saat itu, namanya mulai masuk dalam jajaran pesulap dunia dan memiliki fans internasional. Bahkan, tahun 2015 ini, serialnya yang berjudul Beyond Magic with DMC rencananya akan ditayangkan di 170 negara.

Pria kelahiran London ini mulai tertarik pada dunia sulap sejak tahun 1994. Kala itu ia berkunjung ke Davenports, sebuah toko sulap legendaris di Kota London. Tak disangka, sejak saat itu dunia sulap seakan tak bisa lepas dari kehidupannya. Bahkan ketika bersekolah di Eton College, ia aktif dalam klub sulap di sekolahnya itu.

Hingga akhirnya pada tahun 2000, DMC memulai kiprah sebagai pesulap profesional. Demi trik terbaru, ia melakukan perjalanan ke berbagai kota, seperti Calcutta, Bangkok, hingga New York. Bahkan ketika di New York ia sempat berguru pada pesulap profesional sekelas Jamy Ian Swiss, Simon Lovell, dan Billy McComb.  

Pencarian DMC pada magic memang tak pernah berhenti. Ketertarikannya pun tak hanya sebatas pada trik permainan kartu. Tahun 2012, ia melakukan perjalanan ke Mesir, yang dianggap sebagai tempat lahirnya sulap. Di sini ia membuat film pendek berjudul DMC: What is Magic?, di mana ia mengulas sejarah sulap setelah melewati ratusan tahun perkembangannya. Mungkin ini yang menjadi ciri khas DMC. Sebagai pesulap, ia berani tak hanya menampilkan trik, tapi mengolaborasinya dengan sejarah dan berbagai teori ilmiah.

Yang menarik dari penampilannya di televisi adalah kemampuan DMC untuk mencoba segala macam trik sulap. Menit pertama ia bisa saja membuka acara dengan permainan sulap kartu jalanan yang elegan, menit berikutnya ia sudah masuk ke dalam sebuah gedung untuk menampilkan ilusi yang membuat orang berdecak kagum. Semua itu ia lakukan tak lain untuk memberikan ragam sulap yang bervariasi kepada penontonnya.
 
Ia memang tak ingin dikenal hanya sebagai pesulap yang hebat di satu trik saja. Itu sebabnya, ia senang mengajak pesulap-pesulap dari berbagai negara yang dikunjunginya untuk berbagi trik sulap. Hal ini membuat permainannya menjadi terlihat lebih mewah, tanpa ia merasa berpuas diri dengan kemampuannya sendiri. Harian The Observer bahkan menyebut DMC sebagai pesulap generasi baru terbaik dari Inggris.

“Bagi saya, pertunjukan sulap harus menghibur dan mampu mengeksplorasi budaya dari sebuah negara, jadi  tak hanya sekadar trik,” ungkap DMC. Pria yang sempat mengikuti training selama empat bulan di London Gaming College untuk mendapatkan sertifikat sebagai pembagi kartu dan bandar profesional ini pun tanpa ragu mengajak orang-orang yang berada di sekitarnya untuk ikut merasakan eksperimen sulapnya.

Meski sadar bahwa banyak tayangan sulap di televisi lainnya,  pria yang beberapa kali bermain di hadapan tokoh ternama mulai dari  Hugh Grant, Pippa Middleton, Prince Harry, hingga Ratu Elizabeth II ini  mengaku tak pernah memaksa dirinya untuk berbeda dari pesulap lainnya. Apa yang ia lakoni kini merupakan penelusurannya sejak lama tentang sulap yang ingin ia lakukan dengan cara berbeda.
“Saya melihat witchcraft di Meksiko, card cheating di Paris, legenda timur di Singapura, hingga seni teater di Barcelona. Dari semua itu saya melihat sulap dalam banyak sisi kehidupan,” kata pria yang mengaku butuh tahunan untuk ia berani tampil bermain sulap di hadapan public ini.

Kini, dengan kehadiran YouTube dan media sosial, DMC melihat sebagai langkah mudah bagi para pesulap pemula untuk mendapatkan follower. Coba saja ketik kata magic di bagian search, berikutnya YouTube akan tampil ribuan bahkan jutaan video yang menampilkan sulap. “Tapi untuk bisa muncul di televisi, saya rasa butuh sebuah tayangan yang matang,” ungkap pria yang mengidolakan Lu Chen (seorang magician terkenal Asia) dan Banachek (seorang mentalis ternama) ini.

Kehidupan pesulap bisa dibilang bermain dengan maut. DMC sendiri pernah gagal melakukan triknya. Ketika sedang membuat film Card Shark, di trik sulap terakhir, idenya adalah mengacak empat gelas, yang salah satunya berisi asam. Sayangnya, salah satu dari tiga gelas yang disiramkan ke wajah DMC adalah gelas berisi asam. “Hari itu sangat menyakitkan. Apa yang kami anggap sebagai ide brillian di atas kertas, kenyataannya membawa masalah bagi saya,” katanya.

Walaupun begitu, DMC mengaku tak kapok. Itulah risiko menjadi pesulap. Ia lebih memilih untuk memperbaiki triknya ketimbang meninggakan dunia sulap yang menjadi cita-cita masa kecilnya.(FLW)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?