Celebrity
Citra Kirana: Serba Seimbang

2 Dec 2012

Sinetron stripping menjadi gerbang bagi mereka yang ingin melesat cepat di dunia hiburan. Seperti yang juga dialami Citra Kirana (18), bintang muda yang wajah dan aktingnya makin sering menghiasi layar kaca. Dari peran antagonis yang menyebalkan di sinetron kondang Putri Yang Ditukar, sampai ke peran protagonis ustazah di Tukang Bubur Naik Haji.

Namun, jalan ketenaran ini bukannya tanpa bayaran. Ia mesti rela sebagian besar jatah hidupnya habis di lokasi syuting, serta bijak menyikapi reaksi penggemar yang masih sulit membedakan antara dunia peran dan dunia nyata. Tapi, Citra punya satu kunci yang membuatnya tetap eksis tanpa harus kehilangan jati diri.  

Popularitas kerap dijadikan kambing hitam yang membuat beberapa selebritas didera berbagai masalah. Ada yang melepaskan diri dari tekanan dengan lari ke narkoba, atau lelah hati dan emosional hanya karena selalu ingin terlihat sempurna. Terlebih, bagi mereka yang baru merangkak ke tangga popularitas. Apakah tekanan yang sama juga dirasakan oleh Citra?
   
Ia mengakui bahwa sebagai figur publik ada kritikan dan tuntutan dari masyarakat, terutama penggemar, yang harus siap dihadapinya. Tetapi, ia tidak menjadikan hal ini sebagai beban. “Kalau bisa menemukan nilai positifnya, pasti masukan tersebut akan saya terima dengan senang hati,” ungkap wanita yang berencana mengambil sekolah kuliner ini.

Salah satu contoh kritik penggemar yang direspons dengan baik olehnya adalah saat banyak yang mengeluhkan tubuhnya yang menggemuk, karena sering  ngemil di antara jeda syuting, Menurutnya, kritik ini bukannya tidak berdasar. Citra mengaku bobotnya memang sempat naik, dari bobot normal 55 kilogram menjadi 60 kilogram. Tidak hanya merusak penampilan, tapi juga bisa mengganggu kesehatan.

“Saya langsung mengubah pola hidup dengan mengatur pola makan dan pola istirahat yang sehat,” ungkap Citra, yang meski telah kembali ke bobot normal, masih ingin sedikit menurunkan lagi agar terlihat pas di layar kaca yang cenderung membuat orang terlihat lebih gemuk.

Diet yang dilakukannya cukup sederhana, yaitu sarapan dengan segelas susu, makan siang seperti biasa, dan mengonsumsi semangkuk salad buah yang disiram yoghurt rendah kalori untuk memperlancar pencernaan. “Yang masih kurang olahraganya, nih. Treadmill saya hanya terpakai di awal-awal beli, setelah itu lama menganggur. Harus mulai digiatkan lagi,” akunya, merasa bersalah.

Keseimbangan antara kehidupan personal dan profesional menjadi kunci andalannya untuk tetap bisa berpijak di bumi dan nyaman menjadi diri sendiri. Lagi-lagi, dukungan orang-orang terdekat menjadi sumber utama yang menjadi semangat sekaligus penghibur baginya. Tiap ada kesempatan, ia lebih suka memakainya untuk berkumpul bersama keluarga dan orang tercinta.

Baru-baru ini ia dan keluarga besarnya   berlibur ke daerah Pengalengan, Jawa Barat, dengan menyewa tiga vila sekaligus. “Keluarga kami kebetulan memang suka ngumpul. Selama di sana, kami bikin BBQ, masak bareng, main kartu seru-seruan sampai malam. Sederhana saja, tapi rasanya luar biasa senang!” ujarnya, riang. Sebab, di saat-saat seperti inilah Citra bisa ‘membayar’ ketidakhadirannya di tengah keluarga.

Tak hanya dari keluarga, dukungan dan penyeimbang hidup ini juga datang dari kekasih barunya. Pria yang namanya masih dirahasiakan ini memang bukan datang dari kalangan dunia hiburan. “Cerita kami jadi banyak dan bervariasi. Tidak pernah bosan!” katanya, dengan mata berbinar.

Kesibukan dan perbedaan jadwal tidak dianggap sebagai masalah. Sebaliknya, justru membuat keduanya menemukan cara-cara kreatif untuk menjaga hubungan cinta mereka terus hangat. Kalau kebanyakan pasangan kekasih memilih bertemu usai jam kerja, mereka justru memilih untuk mengawali hari bersama.

“Kami punya kebiasaan sarapan pagi berdua. Model kencan kasual begini justru lebih menyenangkan. Lebih terasa akrab dan hangat. Yang penting punya waktu, yang penting bisa berdua,” katanya, dengan senyum lebar.



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?