Celebrity
Chelsea Islan: Ditempa dari Teater

15 Apr 2014


Wajahnya wara-wiri di televisi sebagai bintang iklan sebuah produk kecantikan. Meski pendatang baru, ia mampu mengimbangi akting Maudy Ayunda dan Afghan Syahreza di film pertamanya tahun lalu. Film keduanya, Street Society, yang tayang akhir Februari lalu,  makin mendongkrak popularitasnya. Kini, jadwalnya kian padat, mulai dari syuting videoklip hingga talk show televisi. Chelsea Elizabeth Islan (18) adalah bintang belia yang bakal berpijar di industri hiburan Indonesia.     

Di film Refrain, Chelsea kebagian peran menjadi gadis bernama Annalise yang lugu, pemalu, dan baik hati.  Sedangkan di film Street Society, ia menjelma menjadi Karina, seorang DJ wanita yang baru datang dari Berlin ke Jakarta. Ia digambarkan berkarakter tangguh, bahkan ketika harus berhadapan dengan geng mafia. Sangat kontras dengan dirinya. Namun itulah tantangan yang ia sukai dalam dunia akting.  
   
Sebenarnya, perkenalan Chelsea di dunia seni peran dimulai ketika ia masih duduk di kelas 1 Sekolah Dasar. Saat itulah, ia masuk dalam ekstrakurikuler klub teater di sekolahnya. Setiap tahun ajaran baru, ia tak pernah absen tampil di theater annual show yang berbentuk drama musikal.
   
Berbagai pertunjukan yang pernah ia ikuti di antaranya, Aladdin, Horton Hears A Who, Grease, Tales of Africa. “Dari sekian banyak, yang paling berkesan buat saya adalah Grease Musical karena di situ saya berperan sebagai Marty, one of the pink ladies. Menurut saya inilah awal dari karier akting saya,” jelas wanita kelahiran Amerika Serikat, 2 Juni 1995 ini.                                      
   
Menurut Chelsea, berakting dalam teater sangat berbeda dibandingkan berakting di film. Di teater, ia harus dituntut energik, menjaga stamina selama latihan hingga pertunjukan berlangsung. Sedangkan untuk film, karena sifatnya tidak live, adegan bisa diulang jika ada kesalahan.
   
“Jika di film ada kesempatan untuk menampilkan yang terbaik, di teater pemain harus ekstra konsentrasi menghafal skrip. Setiap ucapan dan gerakan tubuh tidak boleh salah sedikitpun,” jelas wanita penyuka warna turquoise.  
   
Hal yang paling ia suka dari akting adalah dapat ‘bertansformasi’ menjadi orang lain yang sangat berbeda dari pribadi aslinya. “Akting adalah tentang eksplorasi dan masuk ke kepribadian karakter yang diperankan,” ungkap wanita penggemar Johnny Depp dan Winona Ryder ini.
   
Oleh karena itu, sebisa mungkin ia selektif dalam menerima tawaran tokoh yang akan diperankan di film berikutnya. Termasuk terlibat dalam film sejarah garapan Lukman Sardi yang akan tayang Mei tahun ini.  
   
Chelsea mengaku berlatih akting secara otodidak. Wanita berdarah Amerika-Indonesia ini mengaku, banyak menyerap ilmu akting dari latihan teater yang telah 10 tahun lamanya ia geluti. “Teater benar-benar membentuk saya, beratnya latihan vokal hingga fisik sudah pernah saya jalani saat masa sekolah,” jelas penggemar film Moonrise Kingdom arahan sutradara Wes Anderson.
   
Ia memiliki harapan suatu saat bisa mendirikan production house dan mengajarkan dasar-dasar akting bagi orang lain. Sedangkan impian terbesarnya suatu saat bisa mendapatkan sebuah penghargaan atas kerjanya sebagai aktris.
   
Berbicara mengenai masa depan perfilman Indonesia, Chelsea menilai film-film Indonesia tak kalah maju dengan film-film produksi luar negeri. Namun, ia merasa perlu ada promosi dan pengenalan lebih banyak agar film Indonesia  makin dikenal di internasional.
   
Selain berakting, dua tahun terakhir  Chelsea juga sibuk memproduksi beberapa film pendek. Dari situ, tugas akhirnya adalah membuat film pendek. Junk Society dan Deep Inside sengaja ia sertakan dalam kompetisi film indie, 21 Film Festival dan European on Screen.
  
 “Sayangnya film saya belum ada yang menang, namun saya tak patah semangat,  karena tahun ini saya sedang menyiapkan film pendek lainnya,” jelas wanita yang belajar teknik perfilman selama sebulan di School of Audio Engineering (SAE) di Jakarta Selatan, ini. (f)



Topic

#ChelseaIslan

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?